tag:blogger.com,1999:blog-83135018842048763212024-03-05T13:51:44.530+08:00Kisah Para Datu dan Ulama KalimantanKisah para ulama kalimantan dan sejarah penyebaran islam dikalimantanKisah datu dan ulamahttp://www.blogger.com/profile/16291426652006832506noreply@blogger.comBlogger12125tag:blogger.com,1999:blog-8313501884204876321.post-10850823377610348912011-08-22T11:06:00.002+08:002011-08-22T11:06:52.494+08:00Syekh H. Abdush Shamad BakumpaiSyekh H.Abdusshamad Bakumpai bin Mufti Haji Jamaluddin bin Syekh
Muhammad Arsyad Al-Banjari dilahirkan pada tanggal 24 Dzulqa'idah 1237H
bertepatan dengan tanggal 12 Agustus 1822 M di Kampung Penghulu Tengah
Marabahan dari seorang ibu Sholehah yang bernama Samayah binti
Sumandi,seperti cucu cucu Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari masa kecil
berlimpahan ilmu dari keluarganya hingga ketika dewasa ia cuma belajar
dengan orang tuanya sendiri yang sangat alim,tapi setelah dirasa cukup
barulah ia dikirim kepada pamannya di dikampung Dalam Pagar
Martapura,setelah beberapa tahu di Martapura iapun kembali ke Marabahan
untuk mengemban misi dan menyebarkan ajaran Islam keberbagai pelosok
daerah sekitarnya,beliau kawin dengan seorang perempuan yang bernama
Siti Adawiyah binti Buris dan melahirkan 4 orang anak masing masing
bernama :<br />
- Zainal Abidin<br />
- Abdurrazak<br />
- Abu Thalhah<br />
- Siti Aisyah<br />
Meskipun sudah mempunyai anak 4 orang namun hasrat beliau belajar ilmu
ilmu agama makin membara yang mana kemudian membawa beliau ke sumbernya
ilmu yakni ke Tanah Suci Mekkah,beliau berangkat dengan anaknya yang
bernama Abdurrazak,sedangkan anaknya yang bernama Abu Thalhah dibawa ke
Martapura oleh sepupu beliau H.Muhammad Thasin bin Mufti H.Jamaluddin
untuk dididik ilmu agama,setibanya di Mekkah beliau berumpa dngan
keponakan beliau yang bernama H.Jamaluddin bin H.Ahmad Kusyasyi yang
telah menimba ilmu sekitar 20 tahunan di Tanah Suci,adapun diantara guru
guru beliau waktu disana adalah:<br />
<br />
<ol>
<li>Syekh Sulaiman al-Zuhdi an-Naqsyabandi (guru dalam ilmu hakikat
dan dari guru beliau inilah mendapatkan ijazah Tareqat Naqsyabandiyah
Qadiriyah)</li>
<li>Syekh Sulaiman Muhammad Sumbawa (salah seorang murid Maulana Syekh
Muhammad saleh Rais asy-Syafi'i Mufti Mekkah mendapatkan ijazah Thareqat
Syadziliyah)</li>
<li>Syekh Khatib Sambas</li>
</ol>
Setelah 8 tahun beliau beliau mengaji di Mekkah maka keluarlah ijin
dari guru gurunya agar mengajarkan ilmu ilmu ke masyarakat dikampung
halamannya,kemudian beliau menyampaikan hal ini kepada keponakannya
yakni H. Jamaluddin, betapa terkejutnya keponakan beliau ketika
mendengar hal ini,karena menurut hematnya pamannya ini belum lama
menuntut ilmu hingga belum banyak ilmu yang pamannya dapatkan di
Mekkah,ia kemudian berkata " Wahai paman..mengapakah paman ingin sekali
segera pulang,sedangkan paman baru 8 tahun berada disini,sedangkan
ananda yang sudah hampir 30 tahun belum terbersit untuk pulang
kampung,karena ananda merasa masih sedikit mempunyai ilmu " kata sang
keponakan.menurut riwayat setelah terjadi pembicaraan itu keduanya
bersama sama melaksanakan sholat berjamaah,selaku imam adalah Syekh
Abdush Shamad,pada saat Syekh Abdush Shamad mengangkt takbir maka
hilanglah jasadnya,namun ketika menjelang salam tampaklah kembali jasad
Syekh Abdush Shamad dihadapan keponakannya,sangatlah kaget dan heran
H.Jamaluddin melihat peristiwa ini akhirnya mengertilah ia akan keadaan
pamannya yang sudah mencapai maqam para Aulia,maka setelah sholat
selesai mereka berdua ber mudzakarah atau berbincang bincang tentang
ilmu agama,saat itulah beliau mengatakan bahwa guru guru Syekh Abdush
Shamad memberikan ilmu ilmu kepadanya tidak seperti layaknya orang orang
kebanyakan,namun dengan cara menumpahkan seluruh ilmunya kedadanya
(baluruk istilah bahasa banjar)sehingga dengan demikian ia dapat dengan
cepat menghimpun ilmu ilmu Syariat Thariqat Hakikat dan Ma'rifat dalam
waktu yang relatif singkat.<br />
sepulang dari Tanah Suci beliau langsung pulang kekampung halamannya di
Marabahan,kemudian ia mengajarkan serta berdakwah di Marabahan dan
sekitarnya hingga ramailah para penuntut ilmu yang datang kepadanya dan
tak terhitung masyarakat suku Dayak disepanjang sungai Barito yang
akhirnya memeluk Islam dihadapan beliau,tak lupa beliau membangun sebuah
langgar dan pemondokan untuk para muridnya tak jauh dari
rumahnya,selain itu bliau juga mmbangun tempat khalwat dibelakang
rumahnya (sekarang menjadi tempat kubah maqamnya),setiap bulan Ramadhan
banyak berdatangan para ulama dari Martapura, Banjarmasin, Rantau dan
Hulu Sungai serta dari berbagai daerah untuk mempelajari ilmu Thareqat
serta ikut berkhalwat, pada akhirnya karena keluasan ilmu beliau maka
diangkatlah beliau menjadi Qadhi Bakumpai hingga masyur nama beliau
dipanggil Qadhi H.Abdush Shamad Bakumpai.<br />
diantara murid murid beliau yang terkenal diwilayah itu adalah<br />
- H.Syibawaihi (H.Bawai)<br />
- H.Asqalani (salah satu keturunan beliau)<br />
<br />
diantara isteri isteri bliau yang lain adalah<br />
- Hj.Ayu binti Khalifah Hasanuddin (tidak dikarunia anak)<br />
- dengan Arfiyah binti sailillah (juga tidak mempunyai keturunan)<br />
- dengan Markamah mendapatkan anak:<br />
1. Siti Hafsah<br />
2. Siti Maimunah<br />
3. Qadhi H.Jafri<br />
Setelah beberapa lama mengajar,berkiprah meneruskan jejak langkah orang
tua dan kakeknya akhirnya pada malam Rabu 13 Syafar 1317 H / 22 Juni
1899 rohnya yang suci dipanggil yang Maha Kuasa dalam usia 80
tahun.Qadhi al-Mursyid fit Thariqah Haji Abdush Shamad Bakumpai
al-Banjari yang banyak jasanya menyebarkan islam kepada suku Dayak
dipesisir daerah aliran Sungai Barito di makamkan di Kampung Tengah
Marabahan.<br />
kalau ada kekurangan dalam penyampaian riwayat ini alfaqir mohon maaf
ampun sebesar besarnya kepada saudaraku semua, wabillahi taufik wal
hidayah Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.<br />
<br />
Sumber : Ulama Berpengaruh kalimantan Selatan<br />
Tulisan diambil dari Halaman <a href="http://www.facebook.com/Kisah.Para.DatudanUlama.Kalimantan">Kisah Para Datu dan Ulama Kalimantan </a>Halaman Banjarhttp://www.blogger.com/profile/18309760709264068677noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-8313501884204876321.post-25826391626571885922011-08-22T11:05:00.000+08:002011-08-22T11:05:29.703+08:00Syekh Abdurrahman Shiddiq Al-Banjari Sapat Indra Giri<div style="text-align: justify;">
Syekh Abdurrahman Shiddq Al-Banjari
Sapat Indra Giri dilahirkan ditahun 1857 M,di desa Dalam Pagar martapura
kalimantan Selatan,beliau lahir di akhir masa pemerintahan Sultan Adam
Al-Watsiq billah bin sultan Sulaiman Al-Mu'tamidillah,ayah beliau adalah
Syekh Muhammad Afif (Datu Landak)bin Anang Mahmud bin H.Jamaluddin bin
Kyai Dipasunda bin Pardi (Pangeran Diponogoro),sedang ibunya adalah
Syafura binti Mufti H.Muhammad Arsyad Lamak Pagatan bin Mufti H.Muhammad
As'ad putra Syarifah binti Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari,ketika
beliau berusia 3 bulan ibunya meninggal dunia dan kemudian diasuh oleh
saudari ibunya yang bernama Sa'idah,didalam asuhan bibinya dan juga
nenek kakeknya (Syekh Muhammad Arsyad Lamak),kakeknya ini meinggal
ketika usianya baru sekitar satu tahun dan mulai saat itu hingga dewasa
beliau diasuh oleh neneknya yang bernama Ummu Salamah,neneknya ini
adalah seorang perempuan sholeh yang berilmu pengetahuan dan suka
beribadah, maka dalam pemeliharaannya itu Abdurrahman kecil di didik
serta diajari membaca Al-Qur'an,kemudian setelah dewasa barulah beliau
disuruh belajar ilmu agama ke Dalam Pagar Martapura,guru guru beliau di
Dalam Pagar antara lain </div>
<div style="text-align: justify;">
- KH. Muhammad Said Wali</div>
<div style="text-align: justify;">
- KH. Muhammad Khatib</div>
<div style="text-align: justify;">
- KH. Abdurrahman Muda</div>
<div style="text-align: justify;">
setelah
sekian lama belajar dikampung halaman maka beliau berkeinginan menuntut
ilmu ketanah suci,menurut riwayat sebelum beliau pergi ke Tanah Suci
Mekkah beliau berdagang emas perak dan permata hingga keluar daerah
hingga ke Pulau Bangka,Sumatera Selatan,padang Sumatera Barat,setelah
dirasa cukup oleh beliau untuk melaksanakan cita cita beliau menuntut
ilmu ke Tanah Suci dengan ijin dari orang tua dan keluarganya akhirnya
pada tahun 1887 M beliau berangkat ke Tanah Suci Mekkah, diantara guru
guru beliau di Mekkah adalah </div>
<div style="text-align: justify;">
- Sayyid Bakri Syatha</div>
<div style="text-align: justify;">
- Sayyid Ahmad Zaini Dahlan</div>
<div style="text-align: justify;">
- Syekh Muhammad Sa'id Ba Bashil</div>
<div style="text-align: justify;">
- Syekh Nawawi Al-Bantani</div>
<div style="text-align: justify;">
beliau
bermukim di Mekkah sekitar 7 tahun,5 tahun belajar ilmu agama 2
tahunnya beliau mengajar (tawliah)di Masjidil Haram,dan pada waktu
disana lah salah satu gurunya menambahkan nama dibelakang dengan
Ash-Shiddiq,dalam salah satu riwayat beliau pulang ke kampung pada tahun
1894 M setelah mendapatkan ijin dari guru guru beliau,beliau pulang ke
Indonesia dengan salah satu sahabatnya di Mekkah yaitu Syekh Ahmad
Khatib Al-Minangkabawi,setelah sampai di Batavia mereka berpisah menuju
daerah masing masing,kedatangan Syekh Abdurrahman Shiddiq disambut
dengan sangat meriah oleh masyarakat dan sanak kerabat beliau,walaupun
ada sedikit kesedihan karena orang yang selama ini mengasuh beliau yaitu
neneknya telah berpulang ke Rahmatullah waktu beliau masih menuntut
ilmu di Mekkah,dan setelah setahun beliau berada di Martapura Kalimantan
Selatan beliau pindah ke Sumatera bersama keluarganya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Indra
Giri adalah sebuah kerajaan yang terletak di kepulauan Riau (sumatera)
dulu ke Sultanan nya dibawah Sultan Kerajaan Johor Malaysia,disini lah
beliau memilih tinggal di sebuah kampung yang bernama Sapat,dikampung
ini beliau membuka lahan pertanian dan perkebunan serta membuat irigasi
untuk pengairan sawah sawah,dengan demikian banyaklah orang orang
berpindah kekampung ini dan akhirnya ramailah kampung tersebut dan
ramailah penduduknya,namun hal ini tidaklah melupakan beliau untuk
mengajarkan ilmu ilmunya kepada masyarakat setempat hingga masyhur lah
nama beliau kesegenap pelusuk negri,hingga pada suatu hari datanglah
utusan dari Istana Kerajaan Negri Indra Giri menemuinya untuk
menyampaikan undangan dari Sultan Mahmud Syah supaya beliau berkunjung
ke Istana Kerajaan,pada saat pertemuan mereka Sultan meminta beliau
supaya mau menjadi Mufti Kerajaan Indera Giri karena keluasan ilmu
beliau,pada mulanya beliau menolak,memang sebelum nya iya juga pernah
ditawarkan jabatan Mufti oleh gurunya yaitu oleh Habib Utsman bin Yahya
Betawi Jakarta yang pada saat itu menjabat sebagai Mufti,tapi tawaran
itu beliau tolak dengan halus,adapun di Indera Giri Sultan Mahmud Syah
berulang kali mengharap beliau agar menerima tawaran itu,semula ia
menolak tapi setelah Sultan memohon dengan berdasarkan kepentingan umat
akhirnya beliau menyetujuinya.disamping mengajar dan berdakwah beliau
sempat pula mengarang berbagai macam kitab seperti kitab
Tauhid,Fiqih,Tasawuf serta kitab kitab lainnya yang berkaitan dengan
agama,diantara karangan beliau adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
1.Aqa'idul Iman</div>
<div style="text-align: justify;">
2.Fathul Alim</div>
<div style="text-align: justify;">
3.Amal Ma'rifat</div>
<div style="text-align: justify;">
4.Maw'izha lin Nafsi</div>
<div style="text-align: justify;">
5.Majmu'ul Ayat wal Hadits</div>
<div style="text-align: justify;">
6.Takmilah Qawlul Mukhtashar</div>
<div style="text-align: justify;">
7.Asrarus Shalah</div>
<div style="text-align: justify;">
8.Kumpulan Khutbah Jum'ad dan Dua Hari Raya</div>
<div style="text-align: justify;">
9.Bay'ul Hayawan lil Kafirin</div>
<div style="text-align: justify;">
10.Kitabul Fara'idh</div>
<div style="text-align: justify;">
11.syair Ibarat Khabar Kiamat</div>
<div style="text-align: justify;">
12.Syajarah al-Arsyadiyyah</div>
<div style="text-align: justify;">
13.Pelajaran Agama Islam Untuk Anak-Anak</div>
<div style="text-align: justify;">
menurut
salah seorang keturunannya,selama Syekh Abdurrahman Shiddiq menjabat
sebagai Mufti beliau tidak pernah menggunakan gaji jabatannya untuk
dirinya,gaji tersebut beliau bagi bagikan kepada orang orang yang
memerlukannya,adapun untuk biaya hidup sekeluarga beliau dapat dari
hasil kebun dan pertanian beliau sendiri,bahkan dari hasil itu banyak
murid murid yang beliau tanggung biaya hidupnya,setelah sekian lama
beliau bermukim di Sapat Indera giri,maka terakhir kali ia datang ke
Martapura Kalimantan Selatan untuk ziarah ke makam datuknya Syekh
Muhammad Arsyad Al-Banjari,tak berapa lama setelah kembali ke Sapat
Indera Giri beliau pun jatuh sakit,maka pada hari senin tanggal 4
Sya'ban 1356 H ,bertepatan dengan tanggal 10 Maret 1939 M roh nya yang
mulia kembali ke Rahmatullah dalam usia 82 tahun,jasadnya dimakamkan di
kampung Hidayat Sapat Indera Giri.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kepergian
beliau ke Hadirat Sang Khaliq membawa amal bakti yang tak ternilai
harganya,karena dimasa hidupnya yang hanya menuntut ilmu dan beribadah
serta mengajak orang orang ke jalan Allah SWT. Subhanallah ...mudah
mudahan kita semua dikumpulkan dengan orang orang sholeh di akhirat
nanti...amiin Ya Robbal Alamin...cukup sekian yang saya sampai kan,kalau
ada kekurangan atau atau kesalahan dalam penulisan riwayat ini alfaqir
mohon maaf ampun sebesar besarnya wabillahi taufik wal hidayah
assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber : - Riwayat Singkat syekh H.Abdurrahman Shiddiq mufti Indera Giri (Anis Syihab AM)</div>
<div style="text-align: justify;">
- Ulama Berpengaruh Kalimantan Selatan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tulisan diambil di Halaman <a href="http://www.facebook.com/Kisah.Para.DatudanUlama.Kalimantan">Kisah Para Datu dan Ulama Kalimantan </a></div>
Halaman Banjarhttp://www.blogger.com/profile/18309760709264068677noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8313501884204876321.post-78546944856769333412011-08-22T11:02:00.000+08:002011-08-22T11:02:53.127+08:00Mufti Haji Jamaluddin Al-Banjari<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhh0UVM101Pz59WImpJ6T0OpHeDGVGCW2x9XeJ7ScvYyYdAN8XsLLlmkyzXm1sN5m_9y6bPVLlBUe6kw5Y_eCp815v3fNmkYW9fb8LNgd6wi_AO4z-XWKWkHIqSutmummxhmQEkII-uH6k/s1600/Datu.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhh0UVM101Pz59WImpJ6T0OpHeDGVGCW2x9XeJ7ScvYyYdAN8XsLLlmkyzXm1sN5m_9y6bPVLlBUe6kw5Y_eCp815v3fNmkYW9fb8LNgd6wi_AO4z-XWKWkHIqSutmummxhmQEkII-uH6k/s200/Datu.jpg" width="143" /></a>Salah satu keturunan dari Syekh
Muhammad Arsyad Al-Banjari yang mencapai maqam kewalian adalah Mufti
Jamaluddin Al-Banjari,beliau dilahirkan dari seorang ibu keturunan cina
yang bernama Go Hwat Nio atau sering dipanggil Tuan Guwat putri dari
Kapten kodok dan beliau memeluk islam dihadapan Syekh Muhammad Arsyad
sendiri,dari istri nya tersebut beliau mempunyai anak 6 orang,masa
kecilnya penuh berlimpahan ilmu dari orang tuanya sendiri,dan
mendapatkan pendidikan agama islam secara mendalam dari Datu Syekh
Muhammad Arsyad Al-Banjari,hingga beliau sangat alim dan diangkat oleh
kerajaan Banjar yang menjadi seorang Mufti,yang mana untuk mencapai hal
tersebut seseorang harus diakui keluasan ilmunya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Beliau 6 bersaudara
kandung dari ibunya yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Asiah</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Khalifah H.Hasanuddin</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Khalifah H.Zainuddin</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Raihanah</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Hafsah</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Mufti H.Jamaluddin Al-Banjari</div>
<div style="text-align: justify;">
Mufti
H.Jamaluddin mulanya kawin dengan seorang perempuan sholehah bernama
Bulan di Pakauman dan dikarunia 7 orang anak,kemudian menikah lagi di
Bakumpai Marabahan dan mendapatkan putra yaitu Syekh Abdus Shamad
Bakumpai Al-Banjari yang nantinya menjadi seorang Qadhi dan terkenal
akan kewaliannya, kemudian menikah lagi di Nagara mendapatkan 5 orang
anak, lalu menikah lagi dengan Aisyah di Wasah dan Nurifah di Amuntai
namun dari keduanya tidak mempunyai keturunan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain
sebagai Mufti dikerajaan Banjar,beliau juga giat mengajar baik dari
kalangan awam maupun kalangan istana, diantara murid beliau adalah
sultan Adam Al-watsiq Billah dan Pangeran Nata, Mufti H.Jamaluddin
paling besar pengaruhnya pada masa pemerintahan Sultan Adam (1825-1857
M), beberapa peneliti sejarah berpendapat bahwa Undang Undang Sultan
Adam (1251 H/1835 M)adalah banyak dipengaruhi pendapat dan pandangan
dari Mufti H.Jamaluddin, sebagai bukti pada pasal 31 terdapat namanya,
seperti tertulis berikut "Sekalian kepala kepala jangan ada yang
menyalahi pitua Haji Jamaluddin ini,namun orang lain yang menyalahi
apabila ikam tiada kawa manangat lakas lakas ikam bapadah kayah
aku."pasal ini tertulis sangat panjang. menurut catatan Abdurrahman SH,
Mantan Hakim Agung Indonesia ia menyimpulkan pasal 31 tersebut bahwa
"tentang tata pemerintahan hanyalah bagian pertama saja, sedangkan
bagian akhir adalah mengenai nazar,tetapi yang penting disini adalah
suatu hal yang luar biasa bagi seorang ulama kalau fatwanya dimasukkan
kedalam salah satu pasal dari pada undang undang kerajaan ,sehingga
mempunyai otoritas tersendiri sebagai hukum negara suatu hal yang jarang
terjadi dimana mana".</div>
<div style="text-align: justify;">
selain hal
diatas beliau adalah juru damai perselisihan dikeluarga kerajaan Banjar
dan pemegang "Surat Wasiat Sultan Adam", pada desember 1855 Sultan Adam
menulis surat wasiat yang kandungannya mengatakan bahwa pengganti
beliau yang menjadi Sultan di kerajaan banjar adalah pangeran
Hidayatullah, kepada putranya yaitu Pangeran Prabu Anom dan cucunya
pangeran Tamjidillah diancam hukuman mati apabila menghalangi surat
wasiat itu,dan yang memegang surat wasiat itu adalah Mufti H.Jamaluddin
Al-Banjari.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karya Mufti
H.Jamaluddin yang paling terkenal diseluruh dunia melayu ialah
"Perukunan Jamaluddin",pada semua cetakan Perukunan Jamaluddin dapat
dipastikan bahwa kitab tersebut memang karya beliau,pada data awal
perukunan yang dinisbahkan sebagai karya Mufti H.Jamaluddin Al-Banjari
yang dicetak oleh Mathba'ah al-Miriyah al-Kainah Mekkah 1315 H/1897 M
pada kulit depan tertulis "Ini kitab yang bernama Perukunan karangan
Asy-Syekh Al-'Alim Mufti H.Jamaluddin ibnu Almarhum Al-Alim Al-Fadhil
asy-Syekh Muhammad Arsyad Mufti Banjari" Karya Mufti H.Jamaluddin
al-Banjari lainnya adalah kitab Bulugh Al-Maram fi Takhalluf Al-Muafiq
fi Al-Qiyam (1247 H/1831 M).</div>
<div style="text-align: justify;">
Al-'Alim
Al-Allama Mufti Haji Jamaluddin putra Syekh muhammad Arsyad Al-Banjari
wafat di Martapura dan dimakam kan di desa Kalampayan didalam kubah sang
ayah pada baris keenam.Wallahu A'lam mudah mudahan amal ibadah beliau
diterima disisi Allah dan kita semua bisa mengikuti akhlak beliau dan
bisa berkumpul dengan orang orang sholeh di akhirat nanti ..amiiin Ya
Robbal Alamin..salah khilaf alfaqir mohon maaf sebesar besarnya
wabillahi taufik wal hidayah Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber : -Ulama berpengaruh Kalimantan selatan</div>
<div style="text-align: justify;">
-Mufti Jamaluddin al-Banjari ahli Undang Undang Kerajaan Banjar</div>
<div style="text-align: justify;">
-Wan Mohd.Abdullah Shagir</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tulisan diambil di Halaman Facebook : <a href="http://www.facebook.com/Kisah.Para.DatudanUlama.Kalimantan">Kisah Para Datu dan Ulama Kalimantan </a></div>
Halaman Banjarhttp://www.blogger.com/profile/18309760709264068677noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-8313501884204876321.post-63437906543014856852011-08-09T01:21:00.001+08:002011-08-09T01:31:05.755+08:00Riwayat Datu Magat Harung<div style="text-align: justify;">Al kisah pada zaman dahulu kala didesa Harung tinggallah seorang Datu yang bernama Magat bersama keluarganya,beliau tinggal bersama istri dan adiknya,istri beliau sangat cantik rupawan bernama Diang Sasar sedangkan adik beliau bernama Diang wangi dan bergelar Diang Dadukun,Datu Magat ini terkenal karena kesaktiannya,kehidupan beliau sehari hari adalah bertani dan beliau sangat ahli dalam pertanian ini dan mempunyai perladangan yang sangat luas.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pada suatu ketika datu magat mengalami suatu peristiwa yang sangat memalukan bagi keluarganya,betapa tidak adiknya si Diang Wangi hamil tanpa bersuami,Datu sangat gelisah dan marah atas kejadian ini,maka berkatalah ia dengan adiknya si Diang Wangi.</div><div style="text-align: justify;">''Kejadian ini sangat memalukan keluarga kita,karena kehamilanmu tanpa suami,katakan !..siapa laki laki yang telah menghamilimu Diang ?..</div><div style="text-align: justify;">"aku tidak dapat mengatakan siapa laki laki itu kakak,karena ia datang pada malam hari lalu meniduriku tanpa aku dapat melawan dan setelah selesai ia langsung pergi pada malam itu juga" sahut Diang Wangi.</div><div style="text-align: justify;">"aduh...ini sangat memalukan !' kata Datu Magat,ia termenung sambil terus berpikir,akhirnya datu mendapat akal tak lama setelah itu Datu pergi mencari rumpun bamban sebanyak banyaknya, setelah terkumpul rumpun bamban itu beliau bikin menjadi tali yang sangat panjang dan siap digunakan untuk menjebak orang yang sudah menghamili adiknya. Pada malam berikutnya datanglah laki laki yang sudah menghamili adiknya tersebut dan bermaksud untuk meniduri diang wangi kembali,orang tersebut tidak memakai pakaian kecuali cawat yang terbuat dari kulit kayu,setelah selesai orang tersebut bergegas meninggalkan kamar Diang wangi tanpa menyadari bahwa dalam kegelapan Diang Wangi telah mengikatkan tali tersebut ke cawat laki laki yang terbuat dari kulit kayu tersebut. Besok harinya Datu magat memeriksa tali yang digunakannya untuk menjebak orang yang sudah menghamili adiknya itu dan terlihat bahwa gulungan tali tersebut sudah hampir habis, segera Datu magat mengikuti tali tersebut, setelah keluar rumah tali tersebut menuju pohon yang sangat besar dan berlubang terus masuk kedalam lubang sampai kedalam balambika atau busut jantan cara berjalannya pun berbelok belok sampai akhirnya datu bertemu dengan laki laki tersebut yang sedang tertidur dibawah pohon belimbing.</div><div style="text-align: justify;">"kalau kubunuh ia waktu tidur, aku pengecut,bukan laki laki,lebih baik kubangunkan dia, lebih baik sama sama siaga sama sama membuka dada" ujar Datu magat dalam hati,lalu Datu membangunkan orang itu tapi tidak juga mau bangun,akhirnya Datu Magat mendapatkan akal,diikatkannya bulu kaki Datu dan bulu kaki orang itu, setelah dirasa cukup kuat Datu lalu menyentakkan kakinya kuat kuat, karena sentakan itu laki laki itu akhirnya terbangun, begitu dilihat ada Datu Magat dihadapannya ia langsung bersimpuh dan memanggil "oh..kakak."ujarnya,"kamu jangan mudah memanggilku kakak, kamu sudah mencoreng arang dimukaku, membuatku malu,mengapa engkau melakukan perbuatan keji itu sehingga adikku hamil padahal ia belum menjadi istrimu ?"kata Datu Magat dengan marahnya.</div><div style="text-align: justify;">"aku wahai kakak ku banyak banyak minta ampun, aku menyesal,seandainya sekarang kakak mau membunuhku aku tidak akan melawan "jawab laki laki itu.</div><div style="text-align: justify;">melihat hal yang demikian Datu Magat akhirnya tak sampai hati membunuh laki laki itu karena ia sudah terus terang mengakui kesalahannya dan bersedia untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya,"ulun (saya bahasa banjar) berjanji akan membantu dan membalas budi kakak apabila dikemudian hari kakak memerlukan pertolongan ulun, maka panggillah nama ulun" katanya.setelah kejadian itu maka dikawinkanlah Diang Wangi dan laki laki itu, selanjutnya suasana tenang dan damai meliputi keluarga Datu Magat.<br />
</div><div style="text-align: justify;">Putus cerita Datu Magat tersebutlah cerita sebuah kerajaan yang terletak dikampung Paramain sekarang,nama rajanya adalah Lambu Garang dan istrinya bernama Singkap Siang,Raja Lambu Garang ini sangat terkenal karena ka zhalimannya dan sangat kejam, segala hasil pertanian harus dibagi dua walaupun tanah garapannya milik petani itu sendiri. Pada suatu hari Raja Lambu Garang berburu bersama para pengawalnya, sampai dihutan ia berputar utar mencari binatang buruan, namun saking asiknya tanpa ia sadari ia tersesat sampai kekebun Datu Magat, didalam kebun Datu Magat ini tumbuh bermacam macam pohon buah buahan, ada pohon durian, cempedak, rambutan,langsat (duku) dan buah buahan lain (disebut kebun buah Harung), dan dikebun inilah dia bertemu dengan istri Datu Magat yang berparas cantik tiada bandingnya, alhasil akhirnya Raja Lambu garang langsung jatuh hati, meski ia sudah mempunyai lebih dari 40 orang istri dan banyak lagi gundik, namun Lambu Garang tidak berani mengambil secara terang terangan, akhirnya dicarinya akal, singkat kisah diangkatlah Datu Magat sebagai Patih Kerajaan, setelah sekian lama Datu Magat diangkat menjadi patih, maka makin dekatlah hubungan keduanya dan raja sudah berkenalan dengan keluarga Datu, karena kedekatan mereka maka raja beranggapan sudah saatnya untuk mengambil isteri Datu magat yang bernama Diang Sasar, oleh karena itu raja memerintahkan diadakan keramaian.seluruh rakyat diundang,segala macam permainan diadakan ,pestanya berlangsung meriah sekali, ditengah keramaian itulah raja mengatur siasat untuk menjauhkan Datu Magat dari isterinya si Diang Sasa, raja kemudian mengatakan dengan Datu bahwa ia sangat menginginkan meminum madu dan mengajak datu untuk mencari madu lebah dihutan. Setibanya dihutan akhirnya mereka menemukan sarang lebah diatas pohon kusi yang sangat besar, orang tidak akan dapat menaiki kecuali dengan lantak (sejenis tangga) karena besar dan tingginya pohon tersebut. Dengan cekatan Datu Magat menaiki pohon kusi dengan menggunakan lantak untuk mengumpulkan sarang lebah tersebut ,namun ketika Datu Magat berada diatas pohon itu saat itu lah raja menjalankan muslihatnya dengan memotong lantak tersebut padahal hanya dengan lantak itulah Datu Magat bisa naik dan menuruni pohon itu, dengan memotong lantak itu raja berharap Datu Magat tidak akan dapat turun dan mati kelaparan diatas pohon itu,sekian lama Datu Magat termenung diatas pohon kusi,tiba tiba Datu teringat pesan adik iparnya kalau dalam kesulitan untuk memanggil dirinya, dalam sekali panggil datanglah iparnya itu dan membantu Datu Magat menuruni pohon besar dan tinggi tersebut."ini penghianatan raja kepada kakanda dan raja menghendaki kematian kakanda "ujar iparnya tersebut, kemudian mereka berdua berjalan memasuki sebuah hutan yang bernama hutan Balabar, didalam hutan ini iparnya meminta Datu Magat untuk mengambil buah limpasu sebanyak 3 biji dan menyuruhnya menyimpan didalam kantong celananya, iparnya berpesan apabila sudah tiba ditempat keramaian agar melempar buah limpasu itu dan apabila terdengar bunyi ledakan agar segera menjauhi tempat itu karena tempat itu telah dihancurkan, ketika tiba ditempat keramaian itu datu Magat segera melemparkan buah limpasu tersebut, lemparan pertama dan kedua tidak menimbulkan ledakan, baru pada lemparan ketiga terdengarlah ledakan yang sanagat dan mengoncang bumi, Datu Magat segera pergi dari tempat itu karena kerajaan beserta seluruh penghuni termasuk isteri Datu Magat si Diang Sasar telah tewas, setelah kejadian itu Datu Magat berpisah dengan adik iparnya<br />
.</div><div style="text-align: justify;">Sejak saat itu Datu Magat tinggal bersama adiknya yang tengah mengandung, satu ketika Datu Magat megutarakan keinginannya untuk menikah lagi, setelah disetujui oleh adiknya akhirnya Datu Magat menikah dengan Puteri Raja Kait yang kecatikannya melebihi Diang Sasar, sebelum pergi adik iparnya berpesan apabila istrinya nanti melahirkan supaya diberi nama Arya Tadung Wani, setelah tiba saatnya melahirkan ternyata adik Datu Magat melahirkan seorang anak laki laki dan dilehernya terdapat sisik seperti sisik ular, maka sesuai pesan adik iparnya anak itu diberi nama Arya Tadung Wani (dari Arya Tadung Wani inilah cikal bakal orang Kandangan Hulu Sungai Selatan).<br />
</div><div style="text-align: justify;">Diakhir hidupnya Datu Magat berpesan kalau beliau meninggal agar dikebumikan di dalam kebun beliau yaitu didalam kebun beliau di kampung Harung, dan sampai sekarang masih terdapat makam Datu Magat dikampung Harung Kabupaten Tabalong Tanjung dan beliau kerap juga disebut orang Datu Harung,wallahu a'lam.</div><div style="text-align: justify;">cukup sekian kisah dari alfaqir salah khilaf kalau ada kekurangan mohon di maafkan akhirul qalam assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sumber : Datu Datu Terkenal</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tulisan diambil dari <span id="goog_1559243186"></span><a href="http://www.facebook.com/Kisah.Para.DatudanUlama.Kalimantan">Kisah Para Datu dan Ulama Kalimantan (facebook page)</a><a href="http://www.blogger.com/"><span id="goog_1559243187"></span></a></div>Kisah datu dan ulamahttp://www.blogger.com/profile/16291426652006832506noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8313501884204876321.post-39429139434256911412011-08-09T01:17:00.000+08:002011-08-09T01:17:15.525+08:00Riwarat Habib Ibrahim Al-Habsy Nagara<div style="text-align: justify;">Dari sekian banyak keturunan Rasulullah yang mulia yang berdakwah mengajak manusia kepada kebenaran dialam ini salah satunya adalah Habib Ibrahim Al-Habsy Negara Kandangan Hulu Sungai Selatan Kalimantan Selatan, dari catatan catatan yang ada penulis belum menemukan kapan beliau lahir, yang pasti beliau lahir dikota para wali, kota yang penuh berkah ALLAH SWT, kotanya ilmu dan banyak lagi keutamaan keutamaan daerah ini,beliau lahir dikota seiwun Hadral Maut dan ber marga Al-Habsy salah satu marga marga keturunan Rasulullah yang tersebar dialam ini, terlahir dari keluarga yang mulia dengan keberlimpahan ilmu dari ayah bernama Habib Umar Al-Habsy membuat beliau sangat mencintai ilmu, selain dengan belajar kepada ayah beliau sendiri, salah satu guru beliau adalah Yang Mulia Al-Habib Ali bin Muhammad Al-Habsy pengarang kitab Maulid Simthud Durar (semoga rahmat ALLAH selalu tercurah buat beliau dan seluruh keturunan beliau yang mulia) </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Selain dengan Al-Habib Ali bin Muhammad al-Habsy beliau jua menimba ilmu dengan :</div><div style="text-align: justify;">1. Al-Habib Ahmad bin Muhsin Al-Ahdhar</div><div style="text-align: justify;">2. Al-Habib Abdurrahman bin Muhammad Al-Manshur</div><div style="text-align: justify;">3. Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-'Aydrus</div><div style="text-align: justify;">4. Al-Habib Ali bin Salim bin Syekh Abu Bakar bin Salim</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Al-Habib Ibrahim sendiri hapal Al-Qur'an dan lebih dari 12000 matan hadist, kedatangan beliau ke Indonesia sendiri adalah melaksanakan tugas yang diberikan gurunya yaitu Al-Habib Ali bin Muhammad Al-Habsy shohibul maulid yang mempunyai banyak murid yang tersebar disluruh dunia, dan beliau datang ke Indonesia bersama 3 orang murid Habib Ali lainnya,selin itu beliau pergi ke Indonesia bersama anak tercinta yang bernama habib Muhammad Al-Habsy dan meninggalkan seorang saudara di Hadralmaut bernama Habib Musa bin Umar Al-Habsy, ketika pertama kali menginjakkan kaki pertama kali adalah di Ampel Surabaya kemudian beliau menetap di Banjarmasin dan Martapura dan terakhir menetap di Negara hingga akhir hayat beliau, tempat beliau mengajarkan ilmu adalah mesjid untuk itu beliau menyumbangan sebagian hartanya untuk pembangunan mesjid tersebut,pelajaran yang beliau sampaikan adalah pelajaran Tasawuf,Al-Adzkar karya Imam Nawawi ,Syarah Ibnu Qasim dan Mukhtashar Al-hadhramiyyah.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Ada kejadian yang sangat mengherankan ketika tengah melaksanakan pembangunan mesjid, pada awalnya mesjid jami' yang kini berada didesa Sungai Mandala dibangun didesa Tambak Bitin,satu desa yang terletak diseberang Sungai Mandala, pada suatu ketika terjadi angin ribut yang terjadi selama 3 hari 3 malam,angin ribut tersebut menerbangkan puncak mesjid Jami' yang terletak didesa Tambak Bitin ke desa Sungai Mandala, kemudian puncak mesjid tersebut dikembalikan ke desa Tambak Bitin, namun ketika dikembalikan ketempatnya semula terjadi lagi angin ribut yang menerbangkan puncak mesjid itu dan hal tersebut berlangsung selama 3 kali, dengan adanya kejadian tersebut akhirnya Habib Ibrahim Al-habsy bersama masyarakat setempat sepakat untuk memindahkan pembanguan mesjid didesa Sungai Mandala.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Untuk pembangunan Mesjid tersebut diperlukan kayu besar dan tinggi, masyarakat bersama sama mencari kayu tersebut namun sekian lama kayu yang diperlukan belum juga ditemukan akhirnya mereka melaporkan hal tersebut kepada Habib Ibrahim Al-Habsy, setelah mendapatkan laporan masyarakat tersebut akhirnya beliau melaksanakan sholat sunat dua raka'at,setelah beliau selesai sholat beliau memberitahukan masyarakat bahwa besok hari pada jam 11 akan tiba empat kayu besar dan tinggi, memang benar apa yang dikatakan beliau pada keesokan harinya tepat jam 11 siang terlihat empat batang kayu yang besar dan tinggi hanyut mengapung disungai mandala, untuk menaikkan kayu yang besar dan panjang tersebut tidak ada seorang pun yang sanggup,maka dengan diikatkan tali oleh Habib Ibrahim dan dengan bertawakkal kepada ALLAH kayu tersebut naik kedarat dengan tangan beliau sendiri.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Kejadian lain yang sangat mengherankan adalah ketika akan mendirikan tiang guru mesjid yang besar dan panjang tersebut, beliau meminta agar disediakan kayu gaharu atau cendana untuk ditaburkan diperapian namun ketika itu tak seorangpun mempunyainya, kemudian beliau mengumpulkan sisa potongan kayu kayu kecil dan dimasukkan diperapian, subhanallah...dari perapian tersebut keluar bau harum kayu gaharu dan kemudian dengan tangan beliau sendiri membetulkan letak tiang mesjid tersebut.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Untuk pembangunan mesjid itu diperlukan biaya yang tidak sedikit, beliau bersama masyarakat kemudian memohon sumbangan dari rumah kerumah,beberapa anggota masyarakat yang tidak berpunya juga didatangi beliau dan dengan jujur mereka mengatakan bahwa mereka tidak punya uang , namun dengan tersenyum Habib mengatakan bahwa uangnya ada ditempat anu, dan setelah diperiksa tempat yang ditunjukkan oleh beliau ternyata disana memang ada uang, dan uang tersebut langsung diserahkan semuanya untuk pembangunan mesjid,demikianlah beberapa usaha Habib untuk membangun mesjid tempat penyebaran ajaran agama Islam.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Pernah suatu ketika beliau pergi ke Banjarmasin dan kendaraan yang beliau tumpangi mogok dijalan karena kehabisan bahan bakar, oleh beliau diperintahkan untuk mengisi bahan bakar tersebut dengan air..anehnya kendaraan tersebut dapat melanjutkan perjalanan sampai ketujuan, lain waktu beliau menyuguhkan tamunya dengan teko kecil padahal waktu itu tamunya banyak sekali tapi anehnya lagi dari teko kecil tersebut keluar air yang banyak sekali dan mencukupi semua tamu.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Menjelang kembalinya beliau ke pangkuan Ilahi beliau pulang ke Hadral Maut dengan keinginan menghabiskan usia dan ber makam disana, namun sesampainya beliau disana ternyata tanpa sengaja beliau membawa pena milik panitia pembangunan mesjid, mengetahui bahwa beliau tanpa sengaja membawa pena milik orang lain beliau kemudian kembali ke Negara untuk mengembalikan pena milik panitia mesjid tersebut (subhanallah beginilah sifat sifat para Aulia ALLAH)</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Dengan kedatangan beliau inilah merupakan terakhir kali masyarakat bertemu beliau, karena beliau ber pulang ke rahmatullah pada hari jum'ad tanggal 14 syafar 1354 H, sebelum sholat jum'ad dilaksanakan beliau memberikan tugas kepada orang orang tertentu untuk memandikan beliau, tidak lama setelah sholat jum'ad beliau berpulang ke rahmatullah seperti yang telah beliau sampaikan kepada keluarga beliau.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Allahu Akbar ....mudah mudahan kita semua dikumpulkan dengan beliau juriat yang mulia dari Nabi yang Mulia yang kita cinta Nabi Muhammad Rasulullah SAW dan mudah mudahan keluarga beliau selalu dalam limpahan rahmat ALLAH sampai akhir jaman,akhirul kalam salah khilaf al faqir mohon maaf ampun sebesar besarnya wassalamu alaykum warahmatullahi wabarakatuh.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">~ Datu Datu Terkenal</div><div style="text-align: justify;">~ Manakib Habib Ibrahim Al-Habsy Negara</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tulisan diambil dari <a href="http://www.facebook.com/Kisah.Para.DatudanUlama.Kalimantan">Halaman Kisah Para Datu dan Ulama Kalimantan</a></div>Kisah datu dan ulamahttp://www.blogger.com/profile/16291426652006832506noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8313501884204876321.post-73014904935605236352011-08-07T23:41:00.001+08:002011-08-07T23:57:40.805+08:00Riwayat Datu Daha Nagara<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Sebetulnya untuk penulisan riwayat para waliyullah kali ini saya banyak pertimbangan yang mana yang harus didahulukan penulisannya,ada banyak riwayat yang bersamaan,atas beberapa pertimbangan akhirnya saya putuskan untuk menulis riwayat tentang seorang ulama dari Nagara Hulu Sungai Selatan Kandangan,nama beliau adalah Syekh Muhammad Thaher bin Haji Syahbuddin atau sering dipanggil orang Datu Daha,satu riwayat mengatakan bahwa beliau adalah salah satu murid dari Syekh Muhammad Thaib atau kerap dipanggil Datu Taniran yang bergelar Haji Sa'duddin bin haji Muhammad As'ad bin Puan Syarifah binti Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari.yang ini masih dalam pemikiran penulis ,disatu riwayat bahkan ini sangat terkenal bahwa beliau sempat bertemu dengan Datu Sanggul,sedang Datu Sanggul ini kehidupannya malam lebih dulu dari Syekh Muhammad Arsyad yang merupakan Datuk dari Datu Taniran yang merupakan guru Datu Daha...wallahu a'lam bissowab...yang mana yang benar riwayat ini...tapi tidak ada yang tidak mungkin kalau sudah mencakup masalah kewalian,</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Pada pertengahan abad ke 18 pelabuhan yang terbesar dinusantara berada diBanjarmasin (Borneo),bersamaan pada saat kebesaran kerajaan Banjar,ada yang menyebutnya Bandar Masih ada pula yang menyebutnya Bandar Asin,banyak para saudagar Nusantara yang singgah kesana ada dari pulau jawa,sulawesi,sumatra bahkan sampai negara lain seperti Malaysia,Cina,India dan orang Arab dari hadrol Maut,mereka singgah untuk berdagang dipelabuhan Banjar,pada masa itu terdapat kota kota pelabuhan sungai seperti Muara Bahan (Marabahan),Muara Muning (Rantau) Daha (nagara HSS),dan Amuntai.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Pada masa itu setiap orang yang akan menunaikan ibadah haji ke Mekkah Al-Mukarramah hanya bisa lewat laut,yang mana biasanya orang ikut kapal dagang.Alkisah tersebutlah seorang Datu dari Daha (Nagara Dipa) yang bernama Muhammad Thaher bin H.Syahbuddin,yang ingin menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci,bersama rombongan beliau berangkat melalui pelabuhan Nagara dengan kapal kecil,kemudian ikut kapal dagang yang besar melalui pelabuhan Bandar Masih,setelah berpindah pindah dari kapal orang jawa sampai kekapal yang lebih besar milik orang Arab hadrol Maut untuk menuju pelabuhan Jeddah,pejalanannya itu sendiri memakan waktu sampai 6 bulan perjalanan,ditengah perjalanan menuju pelabuhan Jeddah ini ditengah lautan konon tiba tiba kapal berhenti mendadak tanpa ada penyebabnya,tidak ada batu karang yang menghalangi atau menabrak kumpulan lumpur,kebingungan Kapten kapal dan penumpang pun semakin menjadi jadi karena gelombang besar menerjang kapal dan mengakibatkan air banyak masuk kekapal,ditengah kebingungan ini akhirnya Kapten kapal meminta ahli nujum pendapat bagaimana cara mengatasi masalah tersebut,setelah merenung beberapa saat akhirnya ahli nujum ini mengatakan kalau mereka ingin keluar dari masalah itu mereka harus mengeluarkan salah satu penumpang yang bernama Muhammad Thaher orang dari Daha,akhirnya dengan berat hati untuk menyelamatkan penumpang yang lainnya terpaksa hal tersebut diucapkannya dihadapan penumpang lainnya dan memanggil Datu Daha,akhirnya dengan peralatan seadanya Datu Daha dikeluarkan dari kapal tersebut,ditengah gelombang besar dan angin ribut tidak ada yang bisa dilakukan oleh datu Daha selain berserah diri memohon pertolongan kepada ALLAH SWT,setelah sekian lama dihempaskan gelombang akhirnya beliau tidak sadarkan diri,pada saat itu ALLAH berkehendak lain,angin kencang menghempaskan tubuh beliau kepinggir pantai,tidak berapa lama beliau siuman kembali,menyadari dirinya selamat dan sudah berada dipinggir pantai maka ia langsung mengucap puji dan syukur kepada ALLAH SWT yang masih memberikannya kesempatan untuk hidup didunia ini,dengan kekuatan yang masih tersisa akhirnya beliau bangkit dan berjalan menyisir pantai,dari kejauhan beliau melihat secercah cahaya terang dari sebuah tempat ,mungkin sebuah perkampungan pikir beliau,disepanjang jalan banyak terlihat makam makam yang terpelihara dengan rapi,dengan kepenatan dan kelelahan akhirnya beliau melihat orang tua,kemudian beliau mengucapkan salam dan dijawab orang tua tersebut dengan salam pula,dengan isyarat orang tua tersebut meminta Datu Daha mengikutinya dan membawa Datu Daha kesebuah rumah,setelah beristirahat sebentar akhirnya Datu Daha menceritakan seluruh pengalamannya dari awal sampai akhir dan menceritakan tujuannya untuk menunaikan ibadah haji,orang tua itu dengan serius mendengarkan cerita Datu daha,kemudian Datu Daha menanyakan perihal kampung tersebut yang terlihat hanya rumah orang tua tersebut dan kuburan kuburan,orang tua tersebut menjelaskan bahwa memang dikampung itu tidak ada perumahan an dia hidup sendiri sedangkan kuburan kuburan yang dilihatnya disepanjang jalan adalah kuburan orang orang yang tenggelam dilaut yang dikuburkannya disini,mendengar hal tersebut Datu Daha sangat gembira sekali dan yakin orang tua tersebut adalah Nabi Khaidir AS,lalu beliau bertanya </span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">"<i>Apakah sampeyan yang bernama Nabi Khaidir??....."benar!!..sayalah Nabi Khaidir" </i>jawab orang tua tersebut....</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">"<i>Alhamdulillah dengan ijin dan rahmat ALLAH telah memberikan anugerah NYA sehingga mempertemukan ulun (bahasa halus untuk saya (banjar))dengan sampeyan,</i> setelah mengucapkan kata kata tersebut Datu Daha langsung memeluk dan mencium Nabi Khaidir AS,setelah itu dengan suara rendah penuh permohonan dan sikap hormat beliau memohon kepaa Nabi Khaidir untuk menolongnya supaya tercapat niatnya menunaikan ibadah haji,dengan suara penuh wibawa Nabi Khaidir berkata "<i>Insya ALLAh,dengan ijin ALLAH niat kamu untuk beribadah haji akan terkabul,tetapi kamu harus bermalam disini dulu selama 3 hari 3 malam untuk menungggu jum'ad tiba,karna pada hari itu akan datang seorang Wali Alllah saudaraku dari tanah borneo yang tiap hari jum'ad selalu singgah kesini ,dia biasanya sholat jum'ad di Mesjidil Haram makkah,nanti kamu ikut dengannya"</i> mendengar keterangan Nabi Khaidir makin bertambah kegembiraan Datu Daha,karena selain akan tercapai hajatnya menunaikan ibadah haji,beliau juga akan bertemu dengan seorang wali dari negerinya sendiri yang bernama Syekh Abdus Samad (Datu Sanggul),meskipun Datu Daha cuma bermalam selama 3 hari,namun waktu yang singkat tersebut tidak beliau sia sia kan untuk menuntut bermacam macam ilmu dengan Nabi Khaidir AS,ketika malam jum'ad tiba Datu Daha melaksanakan ibadah semalam suntuk,sampai sampai iya tidak tahu lagi berapa rakaat sholat sunat yang dikerjakannya dan berapa zikir dan sholawat yang telah dibacanya,hingga tak terasa waktu subuh telah sampai,setelah sholat subuh disambung dengan wiridan hingga terbit matahari disambung lagi dengan sholat sunat Isyrak kemudian wiridan lagi sampai tiba sholat dhuha,setelah sholat dhuha dan berdoa,tiba tiba muncul dihadapan beliau seorang tua yang raut wajahnya penuh wibawa dan berpakaian sederhana,melihat ada orang dihadapannya Datu Daha langsung memeluk tubuh orang tua tersebut dan mencium kedua tangannya yang mulia,hal tersebut dilakukannya karena ada firasat yang kuat dari batinya bahwa orang tua tersebut adalah Datu Sanggul,orang yang ditunggu tunggunya dari borneo yang dikatakan oleh Nabi Khaidir sebagai Wali Allah yang akan singgah sebentar untuk menemui Nabi Khaidir kemudian melanjutkan perjalanan nya untuk sholat jum'ad di Masjidil Haram makkah atau di Masjid Nabawi Madinah Al-Munawwarah,Datu Sanggul mengucapkan salam kepada Nabi Khaidir yang kemudian dijawab oleh Nabi Khaidir dan Datu Daha,kemudian mereka saling mencium seperti layaknya cara bersalaman orang arab selanjutnya mereka saling mendoa kan.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kemudian Nabi Khaidir menceritakan tentang Datu Daha kepada Datu Sanggul dari awal sampai akhir dan meminta kepada Datu Sanggul untuk membawa Datu Daha menunaikan ibadah haji,Datu Sanggul mengangguk sambil berkata kepada Datu daha "<i>baiklah sebelum kamu ikut aku berangkat ke Mekkah sebaiknya kamu mandi sunat dulu dan memakai pakaian ikhram </i>" Datu Daha segera melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Datu Sanggul,stelah siap siap dan pamit kepada Nabi Khaidir Datu Sanggul kemudian berkata lagi kepada Datu Daha "<i>pegang pinggangku dan pejamkan matamu"</i></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Datu Daha kemudian memegang pinggang Datu Sanggul dan memejamkan matanya,hanya sekejab Datu Sanggul kemudian menyuruh ia membuka matanya kembali,betapa terkejutnya Datu Daha tiba tiba mereka sudah berada ditempat yang datu Daha belum pernah mengetahui,datu Sanggul berkata "<i>sekarang kita sudah sampai di salah satu pintu Masjidil Haram yaitu pintu Babussalam yang mana disunatkan kepada kita apabila masuk Masjidil Haram lewat pintu ini,selanjutnya apabila kamu sudah selesai melaksanakan ibadah haji dan akan pulang kekampung halaman tunggulah aku pada hari jum'ad dipintu sini.."</i>setelah Datu Daha mengucapkan terima kasih kemudian mereka berpisah,Datu Daha kemudian memasuki Masjidil Haram</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Pada waktu itu musim haji masih satu bulan lagi,orang orang masih belum datang,yang mana digunakan Datu Daha untuk beribadah kepada ALLAH,baru setelah satu bulan mulai berdatanganlah para jamaah haji,pada saat itulah rombongan jamaah haji dari Daha datang,betapa terkejutnya mereka melihat Datu Daha,masing masing mereka meminta maaf kepada beliau karena tidak mampu mencegah waktu Datu Daha akan dilemparkan ketengah lautan,Datu Daha memaklumi dan memaafkan mereka semua kemudian beliau menceritakan pertemuan beliau dengan Nabi Khaidir dan Datu Sanggul wali dari pulau borneo,singkat cerita setelah melaksanakan ibadah haji Datu Daha kemudian menunggu datangnya Datu Sanggul,setelah bertemu dengan bahasa isyarat Datu Sanggul meminta Datu Daha untuk memegang tangannya dan memejamkan matanya seperti dulu,sekejab kemudian mereka sudah berada dipulau borneo,Datu Sanggul mengantarkan Datu Daha sampai ujung kampungnya dan menyuruh Datu Daha untuk berjalan agar para penduduk melihatnya,sebelum mereka berpisah Datu Sanggul berpesan kalau masyarakat bertanya beliau harus menjawab bahwa semua kejadian ini adalah anugrah dari ALLAH SWT,penduduk sangat terkejut dengan kedatangan beliau,karena beliau datang tidak pada saat semestinya,biasanya jamaah haji baru akan datang 2 bulan lagi,banyak yang tidak percaya bahwa Datu Daha telah melaksanakan ibadah haji dan menanyakannya tapi dijawab oleh Datu Daha seperti dipesankan oleh Datu Sanggul,dua bulan telah berlalu kemudian datanglah rombongan jamaah haji dari Daha,penduduk kemudian menanyakan kepada mereka perihal Datu Daha mengerjakan haji apa tidak,kemudian diceritakan oleh mereka dari awal sampai akhir tentang Datu Daha yang memeng betul betul berhaji dan mereka juga mengisahkan pada saat mereka akan pulang mereka mencari Datu Daha untuk bersama sama pulang,tapi mereka tidak menemukan Datu Daha yang tiba tiba saja menghilang seperti ditelan bumi,mendengar kisah itu makin kagumlah masyarakat dengan pengalaman Datu Daha berhaji.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Setelah kembali ke Daha beliau segera menyebarkan ilmunya yang diperoleh dari Nabi Khaidir kepada masyarakat luas hingga diberi gelar Surgi Tuan karena ilmunya yang banyak.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">suatu ketika negeri Daha dilanda kekeringan panjang hingga sungai sungai menjadi kering,masyarakat banyak meminta Datu Daha untuk memimpin sholat istisqa untuk memohon diturunkan hujan,setelah sholat tersebut aneh nya air keluar dari tanah sangat banyak hingga mampu memenuhi kebutuhan penduduk saat itu padahal saat itu hujan tidak turun,selain itu salah satu keramat beliau kubah tempat maqam beliau yang terletak didesa Teluk Haur,Nagara disebut orang Kubah Dingin karena suasana disekitar makam Datu Daha yang dingin dan sejuk meskipun diluar sangat panas,tidak tercatat kapan tahun wafatnya beliau,diantara murid murid beliau adalah :</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">1. Al-Mukarram Tuan Guru Haji Abdurrahman Syarif makam Keramat Bagandi Nagara Kandangan HSS</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">2. Al-Mukarram Tuan Guru Haji Muhammad Sarasi Nagara Kandangan HSS</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><i>selamat sejahtera atas seorang hamba yang baik sejak ia dilahirkan hingga ia wafat dan nanti ketika ia dibangkitkan lagi,mudah mudahan kita semua dikumpulkan dengan junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta para juriat beliau dan orang orang sholeh yang kita cintai diakhirat nanti..amiiin ya robbal alamin.kalau ada kekurangan dalam penyampaian riwayat ini alfaqir mohon maaf sebesar besarnya,wabillahi taufik wal hidayah assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...</i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sumber diambil dari <a href="http://www.facebook.com/Kisah.Para.DatudanUlama.Kalimantan">Halaman KisahPara Datu dan Ulama Kalimantan</a></span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>Kisah datu dan ulamahttp://www.blogger.com/profile/16291426652006832506noreply@blogger.com16tag:blogger.com,1999:blog-8313501884204876321.post-86567551017932339672011-08-07T23:28:00.000+08:002011-08-07T23:28:16.852+08:00Datu Abdul Hamid Abulung atau Datu Abulung<div style="text-align: justify;">Menyebut nama Syekh Abdul Hamid atau sering kita sebut Datu Abulung pasti dibenak kita terkenang akan seorang ulama yang pernah menggemparkan Kalimantan dengan paham wihdatul wujudnya, sepak terjang beliau memang tak banyak yang mengetahui karna beliau tidak ada meninggalkan kitab karangan seperti ulama ulama lainnya, keilmuan beliau cuma dapat kita ketahui secara lisan dari mulut kemulut atau dari pewaris para murid beliau, banyak pendapat yang berbeda tentang kisah beliau ada yang menyatakan bahwa ilmu beliau salah atau manyalah (bahasa banjar) tapi sebagian masyarakat banjar bahkan hampir seluruhnya menyatakan bahwa Datu Abulung ini adalah seorang wali Allah, terlepas dari segala kontropersi yang ada riwayat beliau sangat dicari oleh sebagian masyarakat banjar.</div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRvz5JmOKoec3d56AG_UvJOKKzON9hdaHe_dAdSxTh9wB_gMGqw_H4PDOBFq-TdcNnQvaR8w7RaluOg88ioEZ03NjG3nKFQ1wCDus9MNW47Pnyn8C9C_-fmD1OrhtWsXVaCAnQNHKMHws/s1600/Datu+ambulung.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRvz5JmOKoec3d56AG_UvJOKKzON9hdaHe_dAdSxTh9wB_gMGqw_H4PDOBFq-TdcNnQvaR8w7RaluOg88ioEZ03NjG3nKFQ1wCDus9MNW47Pnyn8C9C_-fmD1OrhtWsXVaCAnQNHKMHws/s200/Datu+ambulung.jpg" width="200" /></a>Dalam sejarah pemikiran keagamaan dikalimantan pada abad ke 18 setidaknya ada tiga tokoh ternama di Kerajaan Banjar selain Datu Suban dan para muridnya yang sakti mandraguna, pada masa itu para ulama banjar memang sangat terkenal dengan segala karamah dan kesaktiannya,diantara tiga orang tokoh ternama dan terkenal tersebut adalah </div><div style="text-align: justify;">1. Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau Datu Kalampayan</div><div style="text-align: justify;">2. Syekh Muhammad Nafis Al-Banjari atau Datu Nafis</div><div style="text-align: justify;">3. Syekh Abdul Hamid Abulung atau Datu Abulung</div><div style="text-align: justify;">Dan sosok Datu Abulung inilah yang penuh misteri hingga saat ini, pada masa itu pemerintahan kerajaan diperintah oleh sultan Tahlilullah, saat itu lah Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari dan Syekh Abdul Hamid muda diberangkatkan oleh kerajaan banjar untuk menuntut ilmu dengan biaya kerajaan dengan harapan nantinya bisa membawa sinar terang bagi kerajaan banjar, mereka diberangkatkan keTanah Suci Makkah Al-Mukarramah, tercatat Datu Kalampayan belajar kepada beberapa orang guru (baca riwayat Datu Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari),sedangkan Datu abulung juga belajar kepada beberapa orang guru yang sayangnya tidak tercatat karena tidak adanya karangan beliau yang biasanya merujuk kepada guru guru pengarang, sepulangnya dari menuntut ilmu ditanah suci Datu Syekh Abdul Hamid mulai mengajarkan ilmu yang didapatnya dari guru gurunya di Mekkah kepada masyarakat sekitarnya,diantara yang beliau ajarkan adalah ilmu Tasawuf, namun ilmu tasawuf yang beliau ajarkan kepada orang awam ini sangat berlainan dengan pelajaran tasawuf yang selama ini dikenal masyarakat,Datu Abulung mengajarkan bahwa;</div><div style="text-align: justify;"> <i>Tiada yang maujud hanya Dia</i></div><div style="text-align: justify;"> <i>Tiada maujud lain-Nya</i></div><div style="text-align: justify;"><i> Tiada aku melainkan Dia</i></div><div style="text-align: justify;"><i> Dia adalah aku</i></div><div style="text-align: justify;"><i> aku adalah Dia</i></div><div style="text-align: justify;">Dalam pelajaran Syekh Abdul Hamid Abulung juga diajarkan bahwa Syariat yang diajarkan selama ini adalah kulit belum sampai kepada isi (hakikat), sedangkan pelajaran yang selama ini diyakini masyarakat umum yaitu <i>Tiada yang berhak dan patut disembah selain Allah ,Allah adalah Khalik dan selainnya adalah makhluk,tiada sekutu bagi-Nya,</i>ajaran Datu Abulung ini kurang lebih seperti ajaran Abu Yazid Al-Bustami,husein bin Mansyur Al-Hallaj yang kemudian memasuki Indonesia melalui Hamzah Fansuri dan Syamsuddin disumatera dan Syekh Siti Jenar di pulau Jawa.</div><div style="text-align: justify;">Mendengar fatwa Datu Abulung yang berbeda dari kebanyakan paham masyarakat pada waktu itu,maka gemparlah masyarakat yang menerima ajaran tersebut,bahkan ajaran yang beliau sampaikan menjadi pembicaraan masyarakat umum yang mana akhirnya samapi ketelinga Sultan,sebelum Datu Abulung dipanggil sultan terlebih dahulu minta pendapat syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari (satu riwayat mengatakan tanpa diketahui Syekh Muhammad Arsyad) tentang ajaran Datu abulung tersebut.setelah menelaah beberapa kitab kemudian diambil kesimpulan bahwa ajaran yang dibawa Datu Abulung yang diajarkan kepada orang awam tersebut bisa menyesatkan masyarakat dan bisa merusak kehidupan beragama,adalah kewajiban Ulama dan Umara melindungi keagamaan rakyatnya dari unsur unsur yang membahayakan,jika tidak dapat dengan jalan damai maka lebih baik menyingkirkan nya , <i>Menolak mafsadah (keburukan)lebih didahulukan dari pada mengambil manfaat.</i>Melenyapkan seseorang untuk menyelamatkan orang banyak dibolehkan menurut hukum malah terkadang wajib (Zafri Zam Zam,Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari,1979,hal 13)berdasarkan keputusan tersebut maka dipanggillah Datu abulung,salah seorang prajurit kerajaan disuruh untuk mendatangi Datu Abulung setelah sampai ditempat Datu Abulung lalu dipanggillah beliau,satu riwayat menceritakan pemanggilan tersebut,prajurit itu berkata <i>Hai Syekh Abdul Hamid ..anda dipanggil baginda Sultan ,</i>kemudian dijawab oleh Datu Abulung "S<i>yekh Abdul Hamid tidak ada yang ada hanya Allah...</i>mendengar hal tersebut prajurit tersebut dan mengadukan kepada sultan,kemudian sultan menyuruh kembali dan memanggil "Allah "tersebut,setelah sampai ditempat Datu Abulung prajurit itu kembali berkata <i>"hai Allah anda dipanggil baginda Sultan"</i>yang kemudian dijawab kembali oleh Datu Abulung "<i>Allah tidak ada yang ada hanya Nur Muhammad" </i>mendengar hal itu prajurit kemali kekerajaan dan mengatakan hal tersebut kepada Baginda Sultan..kemudian sultan berkata panggil ketiganya Syekh Abdul Hamid,Allah dan Nur Muhammad ,barulah setelah prajurit tersebut memanggil seperti dipesankan sultan barulah Datu Abulung berkunjung keistana,ditengah perjalanan menuju istana dipasanglah perangkap yang apabila terpijak maka melesatlah sebilah tombak tajam yang akan menghujam ketubuh orang yang menginjaknya,saat itu terbukti kebenaran ajaran Syekh Abdul Hamid Abulung,ketika beliau menginjak perangkap tersebut tombak tajam itu memang melesat dengan cepatnya diudara dan berhenti tepat dibelakang Datu Abulung dan jatuh ketanah tanpa beliau mengetahuinya,setelah sampai diistana dan terjadi tanya jawab,sultan ingin bukti kebenaran ajaran Datu Abulung,kemudian beliau berucap'<i>Ashadu alla ilahaillallah'</i> tiba tiba tubuh beliau menghilang,kemudian terdengar lagi suara "<i>wa ashadu anna muhammadarrasulullah'' </i>timbullah kembali badan beliau,semua orang kagum melihat hal tersebut,tapi dengan menimbang untuk keselamatan orang awam yang lebih banyak maka dihukumlah Syekh Abdul Hamid Abulung dengan didimasukkan kedalam kerangkeng yang ukurannya hanya muat tubuh beliau dan hanya cukup untuk berdiri,dengan kurungan seperti itu akhirnya beliau ditenggelamkan disungai lok buntar,maka akhirnya tenggelamlah sampai kedasar sungai.</div><div style="text-align: justify;">Tanpa diketahui oleh semua orang suatu keanehan terjadi apabila tiba waktu sholat fardhu maka kerangkeng tersebut akan timbul dari permukaan sungai,dan beliau kemudian keluar dari kerangkeng tersebut dan melakukan sholat,setelah selesai sholat maka secara perlahan kerangkeng tersebut tenggelam kembali kedasar sungai,pada suatu malam menjelang subuh sepuluh orang pencari ikan yang sampai pada sekitar tenggelamnya Syekh Abdul Hamid lamat lamat mereka mendengar suara azan,perlahan lahan mereka mendekati sumber suara azan tersebut dari kejauhan mereka melihat keganjilan dan keanehan Datu Abulung tersebut,sejak saat itu mereka mengangkat beliau menjadi guru mereka,dari beliau mereka belajar berbagai ilmu agama islam,karena jumlah mereka sepuluh maka dinamakan orang sepuluh atau sekarang orang menyebutnya Datu Sepuluh,setelah selesai belajar orang sepuluh ini menjadi pegawai kerajaan</div><div style="text-align: justify;">Setelah direndam dalam air Datu Abulung tidak juga mati dan akhirnya diketahui kerajaan maka akhirnya Datu Abulung kembali dibawa kekerajaan,dihadapan sultan akhirnya Datu abulung megatakan bahwa beliau tidak bisa dibinasakan dengan alat apapun kecuali dengan senjata yang ada didinding rumah beliau dan menancapkannya didalam daerah lingkaran yang beliau tunjukkan dibelikat beliau,setelah sholat dua rakaat ,senjata tersebut ditancapkan dibelikat beliau sudah ditandai tersebut maka memancarlah darah segar dari tempat itu dan anehnya darah tersebut membentuk kalimat ''<i>LAA ILAAHA ILLALLAH MUHAMMADUR RASULULLAH"' innaa Lillaahi wa Innaa ILaihi Rajiuun.</i></div><div style="text-align: justify;">setelah sekian lama kubur beliau akhirnya ditemukan oleh masyarakat atas petunjuk dari Alm.Tuan Guru H.Muhammad nor Tangkisung yang juga diyakini adalah seorang Kekasih Allah letaknya sebelah hilir dari Kampung Dalam Pagar,dan sekarang dipelihara makamnya oleh warga setempat,selain itu keanehan makam yang terletak dipinggir sungai itu berapa kali tergeros air sungai dan turun kebawah tp setelah itu makam itu naik dengan sendirinya dan tanah dibawahnya juga mengikuti makam tersebut....walllahu a'lam....</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kalau ada kekurangan dan kesalahan al faqir mohon maaf sebesar besarnya kepada saudara saudaraku semua,wabillahi taufik wal hidayah assalamualaikum warahmatullahi wabarakuh....</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sumber : Datu Datu Terkenal Kalimantan</div><div style="text-align: justify;">Tulisan diambil dari <a href="http://www.facebook.com/Kisah.Para.DatudanUlama.Kalimantan">Halaman Kisah Para Datu dan Ulama Kalimantan </a></div>Kisah datu dan ulamahttp://www.blogger.com/profile/16291426652006832506noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8313501884204876321.post-61955251750749543422011-08-07T01:03:00.001+08:002011-08-07T01:10:31.392+08:00Riwayat Syekh Muhammad Nafis Al-Banjari<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div style="text-align: justify;">Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh <br />
<br />
Salah satu permata Kalimantan pada jaman dulu adalah Syekh Muhammad Nafis Al-Banjari lahir sekitar tahun 1150 H (1735M) di Martapura Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan, beliau adalah keturunan Sultan Kerajaan Banjar dan nasabnya bersambung sampai ke Pangeran Suriansyah atau Pangeran Samudera ,sultan pertama kerajaan banjar yang memeluk agama islam dan terus bersambung sampai ke Raja pertama kerajaan Daha Kalimantan yaitu Pangeran suryanata atau Raden putera suami dari Puteri Junjung Buih,nasab beliau adalah Syekh Muhammad Nafis bin Idris bin Husein bin Ratu Kusuma Yoeda bin pangeran Kesuma Negara bin Pangeran Dipati bin sultan Tahlillah bin sultan Saidullah bin Sultan Inayatullah bin Sultan Musta'in Billah bin Sultan Hidayatullah bin Sultan Rahmatullah bin Sultan Suriansyah.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Sejak muda beliau sangat cinta akan ilmu, sehari hari digunakan beliau untuk menuntut ilmu agama baik itu ilmu tauhid, fiqih, tasawuf maupun ilmu ilmu lainnya, sehingga kegemaran beliau ini membawa beliau melanglang buana mencari ilmu sampai ke Mekkah, diperkirakan jaman Syekh Muhammad nafis ini bertepatan dengan jamannya Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari,dan sebagian guru guru Syekh Muhammad Nafis juga guru guru dari Syekh Muhammad Arsyad,adapun sebagian guru guru beliau adalah :</div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhk6rkfga8a40g2eU_mQNOsg4bN9CQuK6vEP6tvmtgeohLsNqPM0p44m4Dx8CdoUjZ5lISvjb2iWl4nzqu9IkP2WJYIgLQ59LcvcHS1A1Wnlttlz_s8Xg7j-Jq5Fa3pKn13ATTzua9L_VEb/s1600/Datu+Nafis.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" height="200" src="http://64.19.142.12/2.bp.blogspot.com/-FH3W0x0qvq8/Tjg5BdjGgbI/AAAAAAAAAEE/_CvY--mVUXw/s320/Datu+Nafis.jpg_hyuncompressed" title="" width="141" /></a> 1.Syekh Abdullah Hijazi As-Syarkawi</div><div style="text-align: justify;">2.Syekh Siddiq bin Umar Khan</div><div style="text-align: justify;">3.Syekh Muhammad bin Abdul Karim As-seman Al-Madani</div><div style="text-align: justify;">4.Syekh Abdurrahman bin Abdul Aziz Al-Banjari</div><div style="text-align: justify;">5.Syekh Muhammad Al-Jawhari</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Setelah berada ditanah air dengan berbekal ilmu yang diperoleh beliau dari Tanah Suci Mekkah beliau berdakwah kebeberapa daerah di nusantara ini,untuk mangajak masyarakat mengESAkan Allah, karena keluasan dan ketinggian ilmu beliau serta kegigihannya dalam berdakwah oleh masyarakat Sumatera beliau diberi gelar <i><b>MAULANA AL-ALLAMAH AL-FAHHAMAH AL-MURSYID ILAA THARIQ AL-SALAMAH AS-SYEKH MUHAMMAD NAFIS IBN IDRIS IBN HUEIN AL-BANJARI</b> </i></div><div style="text-align: justify;"> (Tuan Guru yang sangat alim yang menunjukkan kejalan keselamatan Syekh Muhammad Nafis bin Idris bin Husein Al-Banjari)</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Berbeda dengan syekh Muhammad Arsyad yang sepulang dari Makkah terus mengembangkan ilmu yang diperolehnya kepada masyarakat Desa Dalam Pagar dan banyak mempunyai kesempatan menulis sejumlah kitab, Datu Nafis atau Syekh Muhammad Nafis ini berkelana dari suatu daerah kedaerah lainnya sehingga beliau hanya sempat mengarang satu buah kitab yaitu <i>Kitab Ad-Durrun Nafis (Permata Yang Indah) </i>kitab Ad durrun Nafis tersebut pada ,mulanya dikarang beliau karena permintaan dari teman temannya namun akhirnya banyak diminati dan tersebar keseluruh dunia dan membuat nama beliau menjadi harum,kitab Ad-Durun Nafis tersebut tidak saja dicetak atau diterbitkan didalam negeri,tetapi juga dicetak diluar negeri seperti ditemukan menurut urutan tahun adalah:</div><div style="text-align: justify;">1.Terbitan thn 1313 H oleh Mathba'ah Al-Karimul Islamiah di Mekkah</div><div style="text-align: justify;">2.Terbitan thn 1323 H oleh Mathba'ah Al-Miriah di Mekkah yang terbuat sebagai hamisy (tepi) Kitab Hidayatus Salikin Karya Syekh Abdus Shamad Al-Palembani</div><div style="text-align: justify;">3.Terbitan thn1343 H oleh percetakan Musthafa Al-Babi Al-Halabi wa Awladihi</div><div style="text-align: justify;">4.Terbitan thn 1347 H oleh Darut Thaba'ah Al-Mishriyah Mesir</div><div style="text-align: justify;">5.Terbitan Kedai Sulaiman Mar'i,Bashrah Sreet Singapore tanpa tahun</div><div style="text-align: justify;">6 Terbitan Maktabah Sulaiman Mar'i wa Syirkahu Surabaya indonesia tanpa tahun</div><div style="text-align: justify;">7.Terbitan Maktabah As-Saqafah tanpa tahun</div><div style="text-align: justify;">8.Terbitan Maktabah Haramain Singapore tanpa tahun</div><div style="text-align: justify;">9.Terbitan Ahmad Sa'ad bin Nabhan Surabaya tanpa tahun</div><div style="text-align: justify;">10.Terbitan Maktabah salim Nabhan Surabaya tanpa tahun</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Kitab yang berbahasa melayu ini merupakan kitab kecil dan tipis tetapi isinya sangat padat yaitu berisi ajaran Tauhid yang tinggi yang menjelaskan tentang ke ESA an ALLAH dari segi <i>ZAT,SIFAT ASMA </i>dan <i>AF'AL </i>tujuannya untuk melepaskan segala macam penyakit hati, tetapi kitab ini tidak bisa dipelajari oleh sembarangan orang, kecuali orang yang sudah mantap fiqih, tauhid dan ma'rifatnya,untuk menulis kitab ini Datu Nafis disamping menggunakan bahan yang diperolehnya dari guru guru beliau juga menggunakan literatur sebagai pengambilan antara lain dapat disebutkan sebagai berikut:</div><div style="text-align: justify;">1.Muhammad bin Sulaiman Al-Jazuli Syarah Dalailul Khairat</div><div style="text-align: justify;">2.Abdullah bin Hijazi As-Syarqawi Al-Mishri Syarah Wirdu Syahrin</div><div style="text-align: justify;">3.Abdul Wahab Asy-Sya'rani Al-Jawahir wad Durar</div><div style="text-align: justify;">4.Muhibbudin ibnu Arabi Futuhal Makiyyah Fushushul Hikam</div><div style="text-align: justify;">5.Abdul ghani An-Nabulusi Syarah Jawahirun Nushushu fi Halli Kalimatil fushush</div><div style="text-align: justify;">6.Ibnu ' Athaillah al-Iskandari Al-Hikam</div><div style="text-align: justify;">7.Ibnu Raslan Syarah Hikam</div><div style="text-align: justify;">8.Ibnu 'Abbad Syarah Hikam</div><div style="text-align: justify;">9.Abdul Karim Al-Jili' Insanul kamil</div><div style="text-align: justify;">10.Siddiq Ibnu 'Umar Syarah Qashidah 'ainiyyah</div><div style="text-align: justify;">11.Sayyid Musthfa Ibnu Qamaruddin Al-Bakri Wirdi Syahrin</div><div style="text-align: justify;">12.Syekh Muhammad bin Abdul karim As-samani Al-manhah Al-Muhammadiyah,Iqhatsatul Lahfan,'Anwanul jaluwwah fii Sya'nil Khalwah</div><div style="text-align: justify;">13.Abu Hamid Al-Ghazali Ihya 'Ulumid Din ,Minhajul Abidin</div><div style="text-align: justify;">14.abdullah bin Ibarahim Mirghani Mukhlish Mukhtasar Tuhfah al Mursalah</div><div style="text-align: justify;">15.Abdul karim Al-Qusyairi Risalah Qusayriah</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Dalam kitab tersebut beliau menyatakan bahwa beliau pengikut Mazhab Syafi'i dalam Fiqih,Imam Asy'ari dalam hal Tauhid ,Imam Junaidi dalam Tasawuf, Qadiriyah Tarekatnya, syattariyah pakaiannya, naqsabandiyah amalannya, Khalwatiyah makanannya dan Sammaniyah minumannya.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Seorang yang kasyaf didaerah Amuntai yaitu Drs .Tabrani mengatakan bahwa kitab Ad-Durrun Nafisberisi bagian ilmu dari para wali , barang siapa mempelajarinya maka ia akan dicatat oleh para wali tersebut sebagai bagian dari mereka, ini merupakan salah satu karamah dari Datu syekh Muhammad nafis Al-Banjari, selain itu kubur beliau pernah berpindah dengan sendirinya empat kali dari Kotabaru, Pelaihari lalu Martapura dan terakhir diKelua dan inilah yang sering di ziarahi orang sampai sekarang.... tepatnya di Mahar Kuning Desa Binturu Kecamatan Kelua Kabupaten Tabalong Tanjung, beliau wafat sekitar tahun 1200 H atau 1780 M...</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Kalau ada kekurangan penulis mohon maaf sebesar besarnya kepada saudaraku semua ....akhirul kalam assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sumber : - Datu Datu Terkenal Kalimantan Selatan dan <a href="http://www.facebook.com/Kisah.Para.DatudanUlama.Kalimantan%20">Halaman Kisah Para Datu dan Ulama Kalimantan</a></div>Kisah datu dan ulamahttp://www.blogger.com/profile/16291426652006832506noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8313501884204876321.post-19205426611682647252011-08-07T00:47:00.000+08:002011-08-07T00:47:31.500+08:00Riwayat Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari ( Datu Kalampayan )<h2 class="pagetitle"> </h2><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWp6VUSVC1PuAORIUu7BopgZ5Ehu1SAkONReOdBJN6fFwzgk044ql6P6RyMpzbc5hMyDos5MIkPswodRCuc_UPIPJSbyugoq-SkGIC5SxdK9AxFU9TE7519pspDg1EI1UrFiWIraoutjcn/s1600/Datu+kalampayan.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://64.19.142.10/4.bp.blogspot.com/-AvZdX4h5A8Y/Tjg4HU3rM7I/AAAAAAAAAEA/e8X6S2D041c/s1600/Datu+kalampayan.jpg" /></a>Diantara ulama Nusantara terkemuka abad ke-18 m yg dikenal kedalaman ilmu dan kecemerlangan karya karyanya adalah syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau yg sering kita sebut Datu Kalampayan,beliau lahir pada 15 syafar 1122h/maret 1710 m dikampung lokgabang martapura kalimantan selatan,nama lengkap beliau adalah Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah bin Abdurrahman Al-Banjari,terlahir dari seorang ibunda yg sholehah bernama Siti Aminah,ayah beliau yg bernama Abdullah bin Abdurrahman adalah seorang yang zuhud dan alim,beliau tumbuh dan besar dalam suasana keislaman yg kental dibawah pemerintahan kerajaan islam banjar.sejak umur 7 thn beliau sudah fasih dan sempurna dalam membaca Al-Qur'an ,kecerdasannya dalam ilmu agama dan bakat melukisnya menarik perhatian Sultan Tahlilullah penguasa kerajaan banjar pada waktu itu,maka Muhammad Arsyad kecil pun diboyong untuk belajar ilmu agama dilingkungan istana bersama keluarga kerajaan,setelah dewasa dan menikah karena kepandaian dan kecerdasan beliau dalam mempelajari ilmu agama maka menjelang usia 30 thn beliau diberangkatkan ketanah suci Mekah untuk memperdalam ilmu agama dengan dibiayai oleh kerajaan,karena Sultan berharap dengan ilmu yg dipelajarinya nanti ditanah suci itu kelak akan dapat membimbing dan mengajarkan ilmu kepada rakyat banjar dan sekitarnya.</div><div style="text-align: justify;">Ditanah suci Mekah dan Madinah ini beliau belajar kepada beberapa ulama terkenal dan wali pada jamannya diantara guru guru beliau adalah</div><div style="text-align: justify;">1.Syekh Athaillah bin Ahmad Al-Mihsri Al-Azhari Mekah</div><div style="text-align: justify;">2.Syekh Muhammad bin Sulaiman Al-Kurdi Madinah (pengarang kitab hawayil madaniyyah)</div><div style="text-align: justify;">3.Syekh Muhammad bin Abdul karim As-Semman Al-Madany dalam ilmu tasawuf yang akhirnya beliau mendapatkan ijazah dengan kedudukan sebagai Khalifah (waakil)</div><div style="text-align: justify;">4.Syekh Ahmad bin Abdul Muun'in Ad-Damanhuri</div><div style="text-align: justify;">5.Syekh Sayyid Abul Faydh Muhammad Murtadha' Az-Zabidi</div><div style="text-align: justify;">6.Syekh Hasan bin Ahmad 'Akisy Al-Yamani</div><div style="text-align: justify;">7.Syekh Salim bin Abdullah Al-Bashri</div><div style="text-align: justify;">8.Syekh Siddiq bin Umar Khan</div><div style="text-align: justify;">9.Syekh Abdullah bin Hijazi bin Asy-Syarqawi</div><div style="text-align: justify;">10.syekh Abdurrahman bin Abdul Azis Al-Magribi</div><div style="text-align: justify;">11.Syekh Sayyid Abdurrahman bin Sulaiman Al-Ahdal</div><div style="text-align: justify;">12.Syekh Abdurrahman bin Abdul Mubin Al-Fatani</div><div style="text-align: justify;">13.Syekh Abdul Ghani bin Muhammad Hilal</div><div style="text-align: justify;">14.Syekh Syekh 'Abid As-Sindi</div><div style="text-align: justify;">15.syekh Abdul Wahab Ath-Thanthawi</div><div style="text-align: justify;">16.Syekh Maulana Sayyid Abdullah Mirghani</div><div style="text-align: justify;">17.Syekh Muhammad bin Ahmad Al-Jawahir</div><div style="text-align: justify;">18.Syekh muhammad Zayn bin Faqih Jalaluddin Aceh</div><div style="text-align: justify;">ketika beliau di Mekah beliau bersahabat dengan para penuntut ilmu dari tanah air dan merupakan sahabat erat,mereka adalah Syekh Abdul wahab Bugis dari Makasar,Syekh Abdus Samad dari Palembang (pengarang kitab Siyarus Salikin dan Hidayatus salikin) dan Abdurrahman masri dari Betawi</div><div style="text-align: justify;">konon pada waktu beliau berada diMekah,beliau menemui keanehan pada setiap hari jum'ad di Mesjid Al-Haram,ada seseorang yang berpakaian lain dari kebiasaan berpakaian orang arab lainnya,orang tersebut berpakaian hitam dan memakai laung dan memakai butah,pakaian khas dari banjar,setiap habis berdoa orang tersebut selalu menghilang tanpa bekas,dengan rasa penasaran kemudian pada jum'ad berikutnya beliau menunggu kedatangan orang itu tp seperti biasa selesai habis shalat jum'ad dan berdoa orang tsb selalu menghilang,kemudian pada jum'ad yg lainnya ketika orang tersebut datang beliau segera ikut sholat disamping nya dengan harapan dapat berkenalan dengan orang tersebut,ketika selesai berdoa tak ingin kehilangan orang tersebut dengan sigap beliau lalu memegang tangan orang tersebut,"<em>mengapa tuan menangkap tangan saya "</em>kata orang tsb</div><div style="text-align: justify;">setelah terlebih dahulu Syekh Muhammad Arsyad minta maaf beliau lalu berkata</div><div style="text-align: justify;">"<em>maaf saya ingin bertanya siapakah anda,disini semua orang berpakaian ikhram sedangkan anda tidak berpakaian ikhram'</em></div><div style="text-align: justify;"><em>"maaf hamba berasal dari kampung muning tatakan rantau borneo "</em>jawab orang itu</div><div style="text-align: justify;">"<em>mengapa anda setiap hari jum'ad bisa sholat disini' </em>kata Syekh Muhammad Arsyad kembali</div><div style="text-align: justify;">"<em>alhamdulillah semua adalah anugrah dari Allah SWT "</em>kata orang tersebut yg setelah berkenalan adalah Datu Sanggul</div><div style="text-align: justify;">"<em>saya berasl dari martapura borneo sudikah kiranya anda mampir kerumah saya "</em>pinta Syekh Muhammad Arsyad</div><div style="text-align: justify;">"<em>baiklah "</em>jawab Datu Sanggul</div><div style="text-align: justify;">kemudian mereka berjalan ketempat tinggal Syekh Muhammad Arsyad ,sesampai dirumah Syekh Muhammad Arsyad memeluk datu sanggul dan mencium tangan beliau sambil berkata <em>"sampeyan adalah saudara ulun dunia akhirat'</em></div><div style="text-align: justify;"><em>"ya...kita saudara dunia akhirat "</em>jawab Datu Sanggul</div><div style="text-align: justify;">"<em>dimanakah kakanda belajar sehingga mendapatkan anugerah begitu besar ini"</em> Syekh Muhammad Arsyad kembali bertanya "<em>kakanda belajar dengan Datusuban dimuning pantai munggu tayuh tiwadak gumpa dan sekarang beliau telah wafat,dan kepada kakanda diberikan sebuah kitab dan Al-Qur'an segi delapan,kedua pusaka itu asalnya adalah milik Datu Nuraya yang juga telah wafat"</em> ,mendengar cerita tentang kitab tersebut Syekh Muhammad Arsyad sangat tertarik. "<em>kalau kakanda menganggap saya sebagai saudara dunia akhirat izinkanlah adinda ikut mempelajari isi kitab tersebut " boleh saja adinda mempelajari kitab tsb namun kitab ini harus dibagi dua bagian,dengan dipotong segitiga silahkan adinda memotongnya "</em>kata Datu Sanggul sambil mengeluarkan kitab yg selalu dibawanya,Syekh Muhammad Arsyad mengambil pisau yg sangat tajam dan mulai memotong kitab tsb,namun alangkah terkejutnya beliau karna pisau yg sangat tajam tersebut tidak dapat memotong kitab itu menjadi dua bagian bahkan mata pisau tsb menjadi tumpul,kemudian kitab tsb diserahkan kembali kepada Datu Sanggul untuk beliau potong sendiri,kemudian Datu Sanggul hanya dengan menggoreskan kuku beliau kitab tersebut terbelah menjadi dua bagian,yg kemudian satu bagiannya diserahkan kepada Syekh Muhammad Arsyad untuk dipelajari dan bagian yg satunya beliau bawa kembali dengan pesan setelah selesai mempelajari dan pulang keborneo untuk mengambil bagian yang satunya,"<em>jika adinda nanti pulang keborneo dan bertandang kerumah kakanda untuk mengambil kitab yg satunya hendaklah adinda mmbawa kain putih sebanyak lima lembar,kakanda berharap agar adinda jangan sampai lupa pesan kakanda ini "</em>kata Datu Sanggul menambahi "<em>baiklah pesan kakanda akan adinda ingat selalu dan adinda memohon doa restu dan mendoa kan adinda dalam mempelajari kitab ini ,</em></div><div style="text-align: justify;"><em> </em>karena hari sudah menjelang magrib Datu Sanggul lalu berpamitan untuk pulang ke borneo " <em>tunggu sebentar kakanda ada yg adinda pertanyakan lagi dihalaman istana ada tumbuh sebatang pohon durian ,apakah pohon tersebut berbuah atau belum,kalau sudah berbuah adinda mohon kakanda memetiknya sebiji untuk adinda,sebab selama adinda tinggal disini adinda belum pernah memakan buah durian "</em></div><div style="text-align: justify;"><em>"pohon durian tsb sekarang sedang berbuah namun buahnya cuma dua biji dan dijaga ketat oleh pasukan raja siang dan malam agar tak seorang pun dapat mengambilnya,sebaiknya buah tsb jangan diambil sebab nantinya mungkin akan berakibat tidak baik "</em>kata datu sanggul,tp karna didesak oleh Syekh Muhammad Arsyad akhirnya Datu Sanggul berjanji memenuhi permintaan Syekh Muhammad Arsyad.</div><div style="text-align: justify;"> pada jum'ad berikutnya ketika tengah hari Datu Sanggul memetik buah durian yg dijaga oleh pasukan raja tanpa diketahui oleh satu orangpun,al hasil kerajaan menjdi gempar,baginda raja sangat marah dan berencana menghukum para pasukan yg menjaga pohon durian tsb,tapi permaisuri melarang baginda raja menghukum mereka karena tidak ada bukti kesalahan mereka,singkat cerita buahdurian tersebut diserahkan kepada Syekh muhammad Arsyad dengan pesan supaya tangkai durian tadi disimpan sebagai bukti nanti kepada baginda raja,setelah berpisah kembali dengan Datu sanggul beliau dengan tekun mempelajari kitab tsb.</div><div style="text-align: justify;"> Setelah lebih 30 thn Syekh Muhammad Arsyad belajar ditanah suci akhirnya beliau menguasai berbagai bidang ilmu agama,sebenarnya beliau dan kawan kawan tidak ingin pulang ketanah air dan ingin melanjutkan pelajaran ke mesir namun maksud tersebut dibatalkan karena perintah gguru mereka yaitu Syekh Sulaiman Al-Kurdi yang menyatakan bahwa ilmu mereka sudah cukup dalam dan luas dan lebih penting untuk memberi pelajaran dan bimbingan kepada masyarakat masing masing,akhirnya mereka menuruti nasehat guru mereka itu,setia ditanah Betawi (Jakarta) Syekh Muhammad Arsyad dan kawan kawannya disambut oleh ulama dan orang banyak dengan gembira,selama dijakarta berkat karamah yang beliau miliki beliau dapat membetulkan arah kiblat mesjid yang kurang tepat,diantaranya mesjid Jembatan Lima,Mesjid Luar Batang dan Mesjid Pekojan setelah sholat sunat eliau hanya menggeserkan sorban beliau ...luar biasanya bangunan mesjid tsb mengiringi geseran sorban beliau...subhanallah....</div><div style="text-align: justify;">itu adalah sebagian karamah beliau yg diluar nalar manusia dan banyak lagi yg lainnya,setelah sampai dimartapura beliau langsung menuju istana kerajaan dan disambut dengan meriahnya,dalam kesempatan tsb beliau menceritakan hal ikhwal mengenai durian lengkap dengan hari tanggal dan jam kehilangan durian diistana raja,akhirnya raja memakluminya dan bersyukur karena tidak menghukum para prajurit kerajaan,setelah beberapa hari beliau minta ijin kepada raja untuk mendatangi datu Sanggul dengan diiringi sepasukan prajurit raja,tak lupa beliau membawa kain putih yg dipesankan oleh Datu Sanggul,setelah sampai dikampung muning tatakan rantau dengan petunjuk masyarakat beliau langsung menuju rumah Datu Sanggul,tapi apa yg terjadi setelah sampai dirumah Datu Sanggul ternyata beliau baru saja berpulang kerahmatullah....Innalillahi wainailahirajiun....ternyata kain putih yang dipesankan oleh Datu Sanggul untuk kain kapan beliau...subhanallah...setelah pemakaman Datu Sanggul atas pesan beliau sebelum wafat kepada istrinya maka diserahkan penggalan kitab yg kemudian hari disebut kitab barencong kepada Syekh Muhamad Arsyad Al-Banjari,lalu Syekh Muhammad Arsyad pamit untuk pulang kemartapura.</div><div style="text-align: justify;"> disamping sebagai seorang pengajar Syekh Muhammad Arsyad adalah seorang penulis yang produktif diantara kitab kitab yang beliau karang adalah</div><div style="text-align: justify;">1.Sabilal Muhtadin (kitab fiqih)</div><div style="text-align: justify;">2.Risalah Ushuluddin (kitab tauhid)1188 hijriah</div><div style="text-align: justify;">3 Tuhfatur Raghibin (kitab tauhid)1188 hijriah</div><div style="text-align: justify;">4Kanzul Ma'rifah (tasawuf)</div><div style="text-align: justify;">5.Lugthatul 'Ajlan (kitab fiqih khusus masalah perempuan)</div><div style="text-align: justify;">6.Kitab Faraid (kitab pembagian waris)</div><div style="text-align: justify;">7.Al-Qawlul Mukhtashar(kitab berisi tentang Imam Mahdi)1196 hijriah</div><div style="text-align: justify;">8.Kitab Ilmu Falak (astronomi)</div><div style="text-align: justify;">9.Fatawa Sulaiman Kurdi (berisi fatwa fatwa grur beliau Sulaiman Al-Kurdi)</div><div style="text-align: justify;">10.Kitabun Nikah (tata cara perkawinan dalam syariat islam)</div><div style="text-align: justify;"> Selain itu ada pula karya tulis beliau berupa Mushaf Al-Qur'an tulisan tangan beliau berukuran besar dengan Khat sangat indah dan sampai sekarang masih bisa dilihat di Museum Nasional Banjarbaru Kalimantan Selatan,beliau mempunya 11 orang istri dan mempunyai 30 orang anak dan sekarang sudah tersebar kemana mana,dikalimantan khususnya kalimantan selatan keturunan dari Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari merupakan mutiara yang tiada ternilai,keturunan beliau merupakan penerang penerang bagi para pecinta ilmu...salah satunya Yang Mulia Guru kita Alm. Syekh Muhammad Zaini bin H. Abdul Ghani Al-Banjari ,Syekh Muhammad Arsyad wafat pada 6 syawal 1227 hijriah bertepatan dengan 3 oktober 1812 m dalam usia 105 tahun,semoga Allah SWT selalu merahmati beliau dan keturunan keturunan beliau hingga akhir jaman. amiiin ya robbal alamiinn...</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">sumber:-Kisah Datu Datu Terkenal</div><div style="text-align: justify;"> -Manaqib Datu Sanggul</div><div style="text-align: justify;"> -Alkisah no.10/18-31 mei 2009 hal 133</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tulisan diambil di <a href="http://www.facebook.com/Kisah.Para.DatudanUlama.Kalimantan">Halaman Kisah Para Datu dan Ulama Kalimantan</a></div>Kisah datu dan ulamahttp://www.blogger.com/profile/16291426652006832506noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8313501884204876321.post-5698648323697073482011-08-06T17:37:00.003+08:002011-08-07T00:41:32.070+08:00Riwayat Datu Sanggul<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEga0Tty1OilsJTbEKGGARH_XPMRK0yaafsO-M5Zu1oR0fsRDGYUHLCu8T9JNsBRYUiaiHitVfwtxQjiasp75T3URIzySLeKFFWuOQRkpH00ryP_bDT2Log8x6sHTZrubwcrtzeQsuyKWdo/s1600/datu+sanggul.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEga0Tty1OilsJTbEKGGARH_XPMRK0yaafsO-M5Zu1oR0fsRDGYUHLCu8T9JNsBRYUiaiHitVfwtxQjiasp75T3URIzySLeKFFWuOQRkpH00ryP_bDT2Log8x6sHTZrubwcrtzeQsuyKWdo/s1600/datu+sanggul.jpg" /></a>Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh....<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Orang banyak mungkin tidak begitu mengenalnya bahkan mungkin jadi tidak mengenal sama sekali,dan mungkin generasi sekarang tidak mengetahui kehidupan Datu Sanggul ini,seorang tokoh panutan dijamannya,ketulusan hatinya dalam melaksanakan ibadah dan ketaqwaannya dalam menegakkan kalimat Allah serta kedigjayaannya membuat terkenal sampai kepelosok negri,ketekunan beliau dalam menuntut ilmu membawanya melanglang buana dari daerah asalnya dipalembang sumatera kedaerah kalimantan,dalam salah satu riwayat nama Datu sanggul adalah Syekh Muhammad Abdush Shamad atau dlm riwayat lainnya mengatakan nama beliau adalah Ahmad Sirajul Huda,beliau hidup sekitar abad ke 18 m bertepatan dengan jaman nya Syekh Muhammad Arsyad Albanjari atau lebih dulu sedikit.</div><br />
<div style="text-align: justify;">Penyebab beliau berguru kepada Datu Suban gurunya para datu muning yang ada di borneo karena adanya "tanda atau isyarat" yang diperoleh beliau ketika tidur,dikisahkan ketika beliau tidur beliau bermimpi bertemu dengan orang tua yang menjabat tangannya seraya berkata " kalau kamu ingin memperoleh ilmu sejati maka hendaklah kamu mencari dan mempelajarinya kepada Datu Suban yang tinggal dipulau kalimantan dikampung muning pantai jati munggu tayuh tiwadak gumpa didaerah tatakan (daerah rantau kabupaten tapin kalsel)" setelah mendengar kata kata orang tersebut beliau tersentak dari tidurnya seraya berkata kepada ibundanya yang saat itu berada didekatnya "ibunda dimana orang tua tadi" "sedari tadi tidak ada orang selain ibu dan ananda" jawab ibundanya, kemudian beliau menceritakan mimpinya kepada ibundanya,karena kecintaan beliau kepada ilmu beliau lalu meminta ijin kepada. ibundanya untuk merantau kembali mencari ilmu seperti yang dikatakan orang tua didalam mimpinya tersebut,akhirnya walaupun dengan berat hati ibundanya memberikan ijin dan mendoakannya agar semua yang dicita citakan beliau tercapai.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Singkat cerita akhirnya berangkatlah Syekh Abdush Shamad muda menuju pulau kalimantan dengan menumpang kapal perahu layar,ternyata setelah sampai dikampung muning tatakan rantau,beliau sudah disambut oleh Datu Taming Karsa yang disuruh oleh gurunya yaitu Datu Suban yang mengatakan bahwa hari itu akan datang seorang pemuda dari sumatera yang nantinya akan menjadi muridnya,mereka kemudian berjalan menuju rumah Datu Suban guru sekalian Datu Muning,dan ternyata beliau sudah ditunggu oleh Datu Suban beserta murid murid beliau,beliau kemudian langsung mengangkat Datu Suban sebagai guru sekaligus orang tuanya dan juga mengangkat murid murid Datu Suban yang lainnya sebagai saudara-saudaranya,maksud baik Syekh Abdush Shamad muda diterima Datu Suban dengan senang hati,dan mulai saat itu belajarlah beliau kepada Datu Suban,dan diceritakan karena kecerdasan dan ketekunannya dalam belajar dan ketaatannya kepada gurunya dengan persetujuan murid murid Datu Suban terdahulu akhirnya Datu Suban berkenan memberikan Al-Qur'an segi delapan dan sebuah kitab yang dikenal sekarang dengan Kitab Barencong (baca kisah Datu Sanggul dan Syekh Muhammad Arsyad)</div><br />
<div style="text-align: justify;">Adapun penamaan Datu Sanggul salah satu riwayat menceritakan karena ketekunan datu sanggul dalam mentaati perintah gurunya dalam Khalwat khusus yang sama artinya dengan "menyanggul" atau menunggu (turunnya ) ilmu dari Allah SWt ,ada juga yang mengatakan beliau sering menyanggul atau menghadang pasukan tentara belanda diperbatasan kampung muning dan tentara belanda sering kucar kacir dibuatnya,adapun versi lain karena kegemaran beliau menyanggul (menunggu) binatang buruan,ada juga yang mengatakan rambut beliau yang panjang dan selalu disanggul (digelung)..wallahu a'alam...dan mulai saat itu nama beliau dipanggil Datu Sanggul.</div><br />
<div style="text-align: justify;">Berkat mengamalkan ilmu yang beliau peroleh baik dari guru beliau ataupun dari Kitab Barencong tadi banyaklah beliau mendapatkan kelebihan kelebihan dari Allah SWT,diantaranya beliau kalau sholat jum'ad selalu di Mesjid Al-Haram,dan karna itulah beliau bertemu dengan Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari yang pada saat itu sedang menuntut ilmu di Mekah dan Syekh Muhammad Arsyad mengangkat saudara dengan beliau,selain itu beliau juga bertemu dengan Datu Daha yang juga mengangkatnya menjadi orang tua sekaligus guru (insyaallah nanti diriwayat Datu Daha kita kisahkan)</div><br />
<div style="text-align: justify;">Pada waktu itu dikerajaan Banjar masyarakatnya yang sangat menjunjung tinggi nilai agama diwajibkan bagi masyarakat laki laki yang sudah aqil balik atau sudah dewasa pada hari jum'ad diwajibkan untuk melaksanakan sholat jum'ad dimesjid mesjid dikampung masing masing,dan kalau tidak melaksanakan kewajiban tersebut akan didenda, dikarenakan setiap jum'ad beliau selau sholat dimesjid Al-Haram maka setiap minggu beliau harus membayar denda kepada kerajaan sampai habis harta beliau dan yang tertinggal cuma kuantan dan landai (alat untuk memasak nasi dan sayuran) akhirnya setelah didesak oleh istri beliau karena tidak ada lagi barang yang bisa dipakai untuk membayar denda, beliau akhirnya berjanji untuk melaksanakan sholat jum'at dimesjid kampungnya,pada saat itu sungai dikampung beliau airnya sedang meluap dan hampir terjadi banjir dikarenakan pada malam harinya hujan sangat lebatnya,disaat para jamaah sedang ber wudhu dipinggir kali,tiba tiba datang Datu Sanggul dan langsung terjun kesungai yang sedang meluap tersebut lengkap dengan pakaiannya,orang orang berteriak dan menjadi gempar , ditengah kegemparan masyarakat tiba tiba muncul Datu Sanggul dari tengah sungai dan berjalan diatas air dengan tenangnya,yang lebih mengherankan pakaian beliau tidak basah sama sekali cuma anggota wudhu beliau saja yang basah, setelah keluar dari sungai beliau langsung menuju mesjid dengan tatap mata keheranan dari masyarakat,masyarakat makin terkejut pada saat imam mesjid mengumandangkan takbir dan diikuti jamaah jum'ad lainnya beliau hanya berpantun</div><br />
"Riau riau padang sibundan<br />
disana padang sitamu tamu<br />
rindu dendam tengadah bulan<br />
dihadapan Allah kita bertemu ...ALLAHU AKBAR....<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">setelah berkata demikian perlahan lahan kaki beliau terangkat dari lantai mesjid dan tubuh beliau berada diawang awang,setelah imam mengucapkan salam perlahan lahan kaki beliau kembali menjejakkan lantai mesjid,kemudian beliau berkata kepada jamaah jum'ad "saya tadi baru saja shalat diMasjidil Haram Mekkah dan kebetulan tadi ada yang mengadakan selamatan dan saya meminta kepada yang selamatan sedikit barakat(makanan yang dibagikan saat undangan pulang dan mari kita bersama sama mencicipinya, jangan ada yang tidak ikut mencicipinya walaupun sedikit "diceritakan bahwa nasi tersebut masih panas menandakan bahwa perjalanan beliau cuma sekejab saja, sejak kejadian tsb barulah masyarakat tahu bahwa beliau adalah termasuk golongan Wali Allah, sehingga pembayaran denda baik yang berupa uang maupun benda dikembalikan kepada beliau.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Diceritakan sebelum Datu Kalampayan atau Syekh Muhammad Arsyad sampai kekampung muning untuk mengambil sambungan kitab barencong dari Datu Sanggul, Datu Sanggul meminta para muridnya untuk bertahan sejenak karena ada yang mau disampaikan,beliau meminta para muridnya dan masyarakat untuk bergotong ruyung mempersiapkan menyambut kedatangan tamu dari jauh (Datu Kalampayan),kemudian masyarakat bergotong ruyung mempersiapkan segalanya</div>hari itu hari jum'ad beliau berkata kepada istrinya<br />
"duhai adinda tercinta kakanda akan tidur,tolong kakanda jangan diganggu dan jangan pula membuka kelambu”. <br />
<br />
<div style="text-align: justify;">baik kanda tapi kakanda apabila ada yang ingin bertemu dengan kakanda dengan keperluan yang sangat penting apakah dinda boleh membangunkan kakanda "kata istrinya bertanya</div>"kalau ada keperluan sangat penting silahkan saja "jawab beliau<br />
<div style="text-align: justify;">setelah sekian lama beliau masuk kedalam kelambu dan tidak keluar keluar padahal hari itu hari jum'ad, istri beliau memanggil manggil sampai tiga kali,karena waktu sholat jum'ad makin dekat, beliau menjadi bimbang disisi satu suami beliau sudah berwasiat supaya jangan diganggu,disisi lainnya sholat jum'ad adalah kewajiban,akhirnya istrinya memberanikan diri membuka kelambu, namun apa yang terjadi suami yang dicintainya tidak ditemukan didalam kelambu, namun yang terlihat adalah setetes air yang sangat bening dan putih berkilauan diatas kain putih,setelah melihat kejadian tersebut dengan rasa heran bercampur kagum,kelambu itu ditutup kembali oleh istrinya,tak lama setelah itu datanglah Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari , setelah memperkenalkan diri Syekh Muhammad Arsyad lalu mengatakan ingin bertemu dengan Datu Sanggul, dan ternyata setelah kelambu tsb dibuka kembali oleh istri beliau Datu Sanggul sudah kembali kewujud semula tapi dalam keadaan sudah meninggal dunia... Innalillahi wa inna ilaihi raaji'uun....Syekh Muhammad Arsyad menyerahkan kain putih 5 lembar yang dipesan oleh Datu Sanggul waktu mereka terakhir bertemu dulu, dan ternyata kain putih tsb akan dipakai untuk kain kapan beliau.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kemudian diberitahukan kepada murid murid beliau dan masyarakat,maka berdatanganlah orang orang untuk menolong dan melaksanakan fardu kifayah hingga selesai dan beliau dimakamkan di kampung muning benua nyiur tatakan Rantau,setelah selesai pemakaman Datu Sanggul kemudian Syekh Muhammad Arsyad menceritakan pertemuan beliau dengan istri Datu Sanggul dan menyampaikan pesan pesan beliau termasuk pesan untuk mengambil sambungan Kitab Barencong,istri Datu Sanggul memakluminya karena sebelum beliau meninggal sudah memberikan wasiat kepada istrinya untuk menyerahkan kitab tsb tapi terlebih dahulu beliau menyampaikan hal tersebut kepada murid murid Datu Sanggul, setelah itu baru kitab tsb di serahkan kepada Syekh Muhammad Arsyad atau Datu Kalampayan.</div><br />
<div style="text-align: justify;">salah satu yang diyakini masyarakat adalah buah karya dari Datu Sanggul adalah syair pantun saraba ampat yang dan dalam bahasa banjar sangat terkenal karena berisi tentang pelajaran tasawuf adapun bunyi syair tersebut adalah </div><br />
SYAIR SARABA AMPAT<br />
Allah jadikan saraba ampat<br />
syariat tharikat hakikat ma'rifat<br />
menjadi satu didalam khalwat<br />
rasa nyamannya tiada tersurat<br />
<br />
Huruf ALLAH ampat banyaknya<br />
Alif i'tibar dari pada Zat-NYA<br />
Lam awal dan akhir Sifat dan Asma-NYA<br />
Ha isyarat dari Af'alnya<br />
<br />
Jibril Mikail Malaikat mulia<br />
Isyarat sifat Jalal dan Jamal<br />
Izrail Israfil rupa pasangannya<br />
I'tibar sifat Qahar dan Kamal<br />
<br />
Jabar ail asal katanya<br />
Bahasa Suryani asal mulanya<br />
Kebesaran ALLAh itu artinya<br />
Jalalullah bahasa Arabnya<br />
<br />
Nur Muhammad bermula nyata<br />
Asal jadi alam semesta<br />
seumpama api dengan panasnya<br />
itulah Muhammad dengan Tuhannya<br />
<br />
Api dan banyu tanah dan hawa<br />
itulah dia alam dunia<br />
menjadi awak barupa rupa<br />
tulang sungsum daging dan darah <br />
<br />
Manusia lahir ke Alam Insan<br />
di Alam Ajsam ampat bakawan<br />
Si Tubaniyah dan Tambuniyah<br />
Uriyah lawan si Camariyah<br />
<br />
Rasa dan akal daya dan nafsu<br />
didalam raga nyata basatu<br />
AKU meliputi segala liku<br />
Matan hujung rambut sampai kahujung kuku<br />
<br />
Tubuh dan hati nyawa rahasia<br />
Satu yang zahir amat nyatanya<br />
Tiga yang batin pasti adanya<br />
Alam shagir itu sabutnya<br />
<br />
Mani Manikam M adi dan Madzi<br />
Titis manitis jadi menjadi<br />
Si anak adam balaksa kati <br />
Hanya yang tahu ALLAHU RABBI<br />
<br />
Kaampat ampatnya kada tapisah<br />
datang dan bulik kepada ALLAH<br />
Asalnya awak daripada tanah<br />
Asalpun tanah sudah disarah<br />
<br />
Dadalang Simpur barmain wayang<br />
Wayang asalnya sikulit kijang<br />
Agung dan sarun babun dikancang<br />
kaler bapasang diatas gadang<br />
<br />
Wayang artinya sibayang bayang<br />
Antara kadap silawan tarang<br />
semua majaz harus dipandang<br />
Simpur balalakun hanya saorang<br />
<br />
Samar Bagung si Nalagaring<br />
Sijambulita suaranya nyaring<br />
Ampat isyarat amatlah penting<br />
Siapa nang handak mancari haning<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">mudah mudahan riwayat Datu Sanggul ini bermanfaat bagi saudara saudaraku semua,kalau ada kekurangan al faqir mohon maaf sebesar besarnya akhirul kalam assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh.</div><br />
<br />
Sumber; - Manakib Datu Sanggul,<br />
- Kisah Datu Datu. Terkenal Kalimantan Selatan,<br />
- <a href="http://www.facebook.com/putra.albanjari2">Putra Albanjari</a><br />
- <a href="http://www.facebook.com/Kisah-Para-DatudanUlama-Kalimantan">Halaman Facebook Kisah Para Datu dan Ulama Kalimantan</a>Kisah datu dan ulamahttp://www.blogger.com/profile/16291426652006832506noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-8313501884204876321.post-82245442085079929692011-08-03T03:55:00.001+08:002011-08-07T00:55:10.656+08:00Legenda Datu Nuraya<div class="mbl notesBlogText clearfix"><div><div style="text-align: justify;">Tak banyak memang masyarakat yang mengenal Datu Nuraya yang mempunyai nama Syekh abdul Mu'in (sebagian riwayat menyebutkan nama beliau yang sebenarnya adalah Syekh Abdul jabbar) tetapi legenda tentang Datu Nuraya masih tersimpan dengan rapi dalam cerita masyarakat sehari hari khususnya didaerah Tatakan Rantau Kabupaten Tapin.</div><div style="text-align: justify;">Siapa sebenarnya Datu Nuraya dan apakah semasa hidupnya dia memang memiliki tubuh yang besar bagai raksasa hingga makamnya mencapai 50 meter lebih ?...itulah misterinya,namun dari cerita cerita yang berkembang disana disebut sebut Datu Nuraya memang memiliki tubuh yang teramat besar,ihwal legenda ini seperti pd kisah terdahulu tentang DATU SUBAN, beliau adalah seorang guru dari sekalian Datu Datu yang ada di Rantau,seorang guru yang miskin harta tapi sangat dalam dan tinggi ilmu tasawufnya serta dikenal sebagai orang yg kasyaf,tinggalnya di munggu tayuh tiwadak gumpa tatakan dekat liang macan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Pada saat lebaran atau hari raya Datu suban yang pada saat itu bersama para muridnya ketika mereka sedang asyik asyiknya menikmati makanan yang disediakan oleh tuan rumah,tiba tiba datang seorang yang bertubuh sanagat besar,serta merta mereka terkejut dan segera mengambil tombak dan parang untuk menghadang orang besar tsb.</div> "<i>assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.."</i>kata orang besar tsb<br />
"<i>waalaykum salam warahmatullahi wabarakatuh"</i>jawab para datu<br />
lalu Datu suban menerangkan kepada para datu yang hadir bahwa orang yang datang sambi memberi salam Insya Allah akan berniat baik.<br />
<div style="text-align: justify;"> "<i>Maaf siapa saudara yang datang dan dari mana asal saudara serta apa maksud saudara?"</i>tanya Datu Suban,anehnya siraksasa tersebutmenjawab dengan zikir La Ilaaha Illallah,dan zikir tersebut diulang tiap kali Datu suban bertanya sampai 7 kali,kemudian orang tersebut ambruk ketanah,lalu para Datu menghampiri orang itu dan memeriksanya,ternyata orang tsb sudah meninggal dunia,maka serempak para datu mengucapkan <i>innaa lillahi wainna ilahi rajiuun'</i></div><div style="text-align: justify;"><br />
Melihat keadaan tersebut para datu tadi bingung bagaimana memandikannya dan menguburkannya,untuk mengangkat saja jadi masalah,apalagi pada waktu itu kemarau panjang,biasanya tanah sangat keras sedangkan lubang untuk kuburan harus dibuat sangat panjang dan lebar,dan untuk memandikannya diperlukan air yang sangat banyak,konon pada saat para datu kebingungan tiba tiba hujan lebat turun dengan derasnya dan ketika mereka mengangkat tubuh tersebut sangatlah ringannya seperti sehelai kapas,serentak para datu berseru "<i>subhanallah"</i> sebelum para datu <i>mewaradu</i>nya (membersihkan) mayat itu,datu suban menemukan sebuah selepang (tas) dari dalam pakaiannya,setelah dibuka ternyata didalamnya terdapat sebuah kitab yg sangat terkenal kini dengan nama kitab barencong,para datu berbagi tugas ada yg memandikannya,ada yg mencari batu gunung untuk nisan dan ada yg membikin lubang untuk kuburan tsb,konon lubang yg digali tidak mencukupi untuk mengubur terpaksa orang tsb <i>dilipat hamzah</i> kakinya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Tepat 7 hari <i>maarwahi</i> orang besar tsb maka berkumpullah semua datu dirumah Datu Taming Karsa disimpang tiga tandui baruh hariyung yang dinamakan Pamatang Gintungan Misan Batu ,disanalah Datu suban mulai membuka kitab peninggalan yg didapat dari orang besar tsb dengan mengucap <i>bismillahir rahmanir rahim </i>lalu dibuka kitab tsb oleh datu Suban lembar demi lembar hingga selesai,ternyata isi kitab tsb mengandung bermacam macam ilmu baik ilmu dunia maupun ilmu akhirat,konon setelah kitab tersebut turun kepada Datu Sanggul kemudian diturunkan lagi kepada saudara angkatnya yaitu Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari dan disimpan keturunan beliau hingga saat ini.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Atas saran dari Datu Labai Duliman yang ahli falakiah orang besar tsb dinamakan NURAYA,karena orang tersebut datang pada hari raya dan sesuai dengan badannya yg besar dan tinggi seperti RAYA,datu Nuraya bersal dari dua kata NUR dan RAYA ...NUR dalam bahasa arabnya cahaya,sedangkan RAYA artinya luas jadi NURAYA artinya pembawa cahaya dan sinar serta lmu yg luas seperti Raya,sampai sekarang makam dari Datu Nuraya ramai diziarahi orang karena keanehan dan kekeramatannyadan merupakan makam terpanjang didunia letaknya didaerah Tatakan Rantau Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div>Sumber:- Manakib Datu Suban<br />
- Manakib Datu Sanggul<br />
- Riwayat Datu Datu Kalimantan Selatan<br />
- <a href="http://www.facebook.com/Kisah.Para.DatudanUlama.Kalimantan">Halaman Facebook Kisah Para Datu dan Ulama Kalimantan</a></div></div>Kisah datu dan ulamahttp://www.blogger.com/profile/16291426652006832506noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8313501884204876321.post-21655186622818117372011-08-03T00:46:00.001+08:002011-08-07T00:58:13.573+08:00Riwayat Datu Suban Guru Sekalian Para Datu Muning<div class="mbl notesBlogText clearfix"><div><div style="text-align: justify;">Datu suban sering disebut juga datu sya'iban ibnu zakaria zulkifli dgn ibunda bernama maisyarah,beliau hidup dikampung muning tatakan kabupaten tapin rantau kalimantan selatan,beliau semasa hidupnya mempunyai martabat tinggi dan mulia,peramah dan paling disegani yg patut diteladani oleh kita sebagai penerus dan pewaris yg hidup diabad modern ini.</div><div style="text-align: justify;">Datu suban adalah guru dari semua datu orang muning,selain ahli ilmu tasawuf,datu suban juga ahli ilmu taguh (kebal),ilmu kabariat,ilmu dapat berjalan diatas air,ilmu maalih rupa,ilmu pandangan jauh,ilmu pengobatan,ilmu kecantikan,ilmu falakiah,ilmu tauhid dan ilmu firasat,dgn ilmu yang dimilikinya banyaklah org yg menuntut ilmu kepada beliau an yg paling terkenal ada 13 orang..</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div>1.Datu Murkat<br />
2.Datu Taming Karsa<br />
3.Datu Niang thalib<br />
4.Datu Karipis<br />
5.Datu Ganun<br />
6.Datu Argih<br />
7.Datu ungku<br />
8.Datu Labai Duliman<br />
9.Datu Harun<br />
10.Datu Arsanaya<br />
11.Datu Rangga<br />
12.Datu Galuh Diang Bulan<br />
13.Datu Sanggul<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Diantara ilmu ilmu yg selalu diajarkan dlm setiap kesempatan beliau selau mengajarkan ilmu mengenal diri (ilmu ma'rifat) dgn tarekat memusyahadahkan Nur Muhammad,hal ini tdklah mengherankan karena sebelum datu suban mengajarkan ajaran makrifat melalui tarekat Nur Muhammad ini,seorang ulama banjar yaitu syekh Ahmad Syamsuddin Al-Banjari telah menulis asal kejadian Nur Muhammad itu,yg naskahnya ditemukan oleh seorang orientalis bangsa Belanda R.O.Winested.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Datu suban dikenal sebagai wali Allah beliau memiliki karamah kasyaf yaitu terbukanya tabir rahasia bagi beliau sehingga dapat mengetahui sampai dimana kemampuan murid muridnya dlm menerima ilmu ilmu yg diberikannya,seperti akan menyerahkan kitab pusaka yg kemudian hari dinamakan kitab barencong,kitab tsb beliau serahkan kepada Datu Sanggul (abdussamad),murid terakhir yg belajar kepada beliau,menurut pandangan kasyaf beliau hanya abdussamad lah yg dapat menerima,mengamalkan dan mengajarkannya,karamah beliau yg lain beliau mengetahui ketika akan tiba ajalnya,ketika dari mata beliau keluar sebuah sosok yg rupanya sangat bagus,bercahaya dan berpakaian hijau,ini berarti tujuh hari lagi beliau akan berpindah alam,empat hari kemudian dari tubuh datu suban keluar lagi cahaya berwarna putih amat cemerlang,besarnya sama dgn tubuh beliau dan berbau harum semerbak,ini berarti tiga hari lagi beliau akan meninggalkan dunia fana ini,oleh karena itu beliau segera mengumpulkan semua murid muridnya,setelah semua muridnya berkumpul beliau berkata, "Murid murid yg aku cintai,kalian jangan terkejut dengan panggilan mendadak ini,karena pertemuan kita hanya hari ini saja lagi,nanti malam sekitar jam satu tengah malam aku akan meninggalkan dunia yg fana ini,hal ini sudah tidak bisa ditunda tunda lagi,karena ketentuan ALLAH telah berlaku"</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kemudian beliau membacakan firman ALLAH surat An-Nahal ayat 61 yang berbunyi: "Apabila sudah tiba waktu yang ditentukan maka tidak seorang pun yang dapat mengundurkannya dan juga tidak ada yang dapat mendahulukannya."</div>mendengar ucapan beliau itu semua yg hadir diam membisu seribu bahasa.<br />
"Nah,waktuku hampir tiba"kata Datu suban memecah kesunyian itu.<br />
"Mari kita berzikir bersama sama untuk mengantarkan kepergianku"kata Datu Suban lagi.<br />
Semua murid dipimpin oleh beliau serentak mengucapkan zikir "Hu Allah...Hu Allah...Hu Allah..."<br />
<div style="text-align: justify;">"Perhatikanlah ..apabila aku turun kurang lebih 40 hasta sampai pada batu berwarna merah sebelah dan hitam sebelah,aku berdiri disana nanti,maka pandanglah aku dengan sebenar benarnya,yang ada ini atau yang tiada nanti,lihatlah akau ada atau tiada,kalau ada masih diriku ini tidak menjadi tiada,berarti ilmu yang kuajarkan kepada kalian belum sejati,tetapi bila aku menjadi tiada berarti ilmu yangkuajarkan kepada kalian adalah ilmu sejati dan sempurna"</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Setelah berkata demikian beliau diam,kemudian meletuslah badan Datu Suban dan timbul asap putih,hilang asap putih timbul cahaya (nur) yang memancar mancar sampai keatas ufuk yang tinggi,kemudian lenyap ditelan kemunculn cahaya rembulan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div>Semua yang hadir takjub menyaksikan kejadian itu,kemudian terdengar gemuruh ucapan murid murid beliau...Inna lillahi wainna ilaihi raaji'uun.<br />
<br />
<br />
sumber: - manakib Datu Suban dan para Datu<br />
- cerita Datu-datu terkenal kalimantan selatan<br />
<div style="text-align: justify;"> - <a href="http://www.facebook.com/Kisah.Para.DatudanUlama.Kalimantan">Halaman Facebook Kisah Para Datu dan Ulama Kalimantan</a></div></div></div>Kisah datu dan ulamahttp://www.blogger.com/profile/16291426652006832506noreply@blogger.com4