Salah satu keturunan dari Syekh
Muhammad Arsyad Al-Banjari yang mencapai maqam kewalian adalah Mufti
Jamaluddin Al-Banjari,beliau dilahirkan dari seorang ibu keturunan cina
yang bernama Go Hwat Nio atau sering dipanggil Tuan Guwat putri dari
Kapten kodok dan beliau memeluk islam dihadapan Syekh Muhammad Arsyad
sendiri,dari istri nya tersebut beliau mempunyai anak 6 orang,masa
kecilnya penuh berlimpahan ilmu dari orang tuanya sendiri,dan
mendapatkan pendidikan agama islam secara mendalam dari Datu Syekh
Muhammad Arsyad Al-Banjari,hingga beliau sangat alim dan diangkat oleh
kerajaan Banjar yang menjadi seorang Mufti,yang mana untuk mencapai hal
tersebut seseorang harus diakui keluasan ilmunya.
Beliau 6 bersaudara
kandung dari ibunya yaitu :
1. Asiah
2. Khalifah H.Hasanuddin
3. Khalifah H.Zainuddin
4. Raihanah
5. Hafsah
6. Mufti H.Jamaluddin Al-Banjari
Mufti
H.Jamaluddin mulanya kawin dengan seorang perempuan sholehah bernama
Bulan di Pakauman dan dikarunia 7 orang anak,kemudian menikah lagi di
Bakumpai Marabahan dan mendapatkan putra yaitu Syekh Abdus Shamad
Bakumpai Al-Banjari yang nantinya menjadi seorang Qadhi dan terkenal
akan kewaliannya, kemudian menikah lagi di Nagara mendapatkan 5 orang
anak, lalu menikah lagi dengan Aisyah di Wasah dan Nurifah di Amuntai
namun dari keduanya tidak mempunyai keturunan.
Selain
sebagai Mufti dikerajaan Banjar,beliau juga giat mengajar baik dari
kalangan awam maupun kalangan istana, diantara murid beliau adalah
sultan Adam Al-watsiq Billah dan Pangeran Nata, Mufti H.Jamaluddin
paling besar pengaruhnya pada masa pemerintahan Sultan Adam (1825-1857
M), beberapa peneliti sejarah berpendapat bahwa Undang Undang Sultan
Adam (1251 H/1835 M)adalah banyak dipengaruhi pendapat dan pandangan
dari Mufti H.Jamaluddin, sebagai bukti pada pasal 31 terdapat namanya,
seperti tertulis berikut "Sekalian kepala kepala jangan ada yang
menyalahi pitua Haji Jamaluddin ini,namun orang lain yang menyalahi
apabila ikam tiada kawa manangat lakas lakas ikam bapadah kayah
aku."pasal ini tertulis sangat panjang. menurut catatan Abdurrahman SH,
Mantan Hakim Agung Indonesia ia menyimpulkan pasal 31 tersebut bahwa
"tentang tata pemerintahan hanyalah bagian pertama saja, sedangkan
bagian akhir adalah mengenai nazar,tetapi yang penting disini adalah
suatu hal yang luar biasa bagi seorang ulama kalau fatwanya dimasukkan
kedalam salah satu pasal dari pada undang undang kerajaan ,sehingga
mempunyai otoritas tersendiri sebagai hukum negara suatu hal yang jarang
terjadi dimana mana".
selain hal
diatas beliau adalah juru damai perselisihan dikeluarga kerajaan Banjar
dan pemegang "Surat Wasiat Sultan Adam", pada desember 1855 Sultan Adam
menulis surat wasiat yang kandungannya mengatakan bahwa pengganti
beliau yang menjadi Sultan di kerajaan banjar adalah pangeran
Hidayatullah, kepada putranya yaitu Pangeran Prabu Anom dan cucunya
pangeran Tamjidillah diancam hukuman mati apabila menghalangi surat
wasiat itu,dan yang memegang surat wasiat itu adalah Mufti H.Jamaluddin
Al-Banjari.
Karya Mufti
H.Jamaluddin yang paling terkenal diseluruh dunia melayu ialah
"Perukunan Jamaluddin",pada semua cetakan Perukunan Jamaluddin dapat
dipastikan bahwa kitab tersebut memang karya beliau,pada data awal
perukunan yang dinisbahkan sebagai karya Mufti H.Jamaluddin Al-Banjari
yang dicetak oleh Mathba'ah al-Miriyah al-Kainah Mekkah 1315 H/1897 M
pada kulit depan tertulis "Ini kitab yang bernama Perukunan karangan
Asy-Syekh Al-'Alim Mufti H.Jamaluddin ibnu Almarhum Al-Alim Al-Fadhil
asy-Syekh Muhammad Arsyad Mufti Banjari" Karya Mufti H.Jamaluddin
al-Banjari lainnya adalah kitab Bulugh Al-Maram fi Takhalluf Al-Muafiq
fi Al-Qiyam (1247 H/1831 M).
Al-'Alim
Al-Allama Mufti Haji Jamaluddin putra Syekh muhammad Arsyad Al-Banjari
wafat di Martapura dan dimakam kan di desa Kalampayan didalam kubah sang
ayah pada baris keenam.Wallahu A'lam mudah mudahan amal ibadah beliau
diterima disisi Allah dan kita semua bisa mengikuti akhlak beliau dan
bisa berkumpul dengan orang orang sholeh di akhirat nanti ..amiiin Ya
Robbal Alamin..salah khilaf alfaqir mohon maaf sebesar besarnya
wabillahi taufik wal hidayah Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Sumber : -Ulama berpengaruh Kalimantan selatan
-Mufti Jamaluddin al-Banjari ahli Undang Undang Kerajaan Banjar
-Wan Mohd.Abdullah Shagir
Tulisan diambil di Halaman Facebook : Kisah Para Datu dan Ulama Kalimantan
5 komentar:
mantap,,,perlu di abadi kan jua kisah" datu neh
mantap,,,perlu di abadi kan jua kisah" datu neh
ijin copas gan
Lun Izin Copas seberataan file nang ada disini cagar bacaan pribadi, minta rela puun
Wow Kren
Posting Komentar