Minggu, 07 Agustus 2011

Riwayat Syekh Muhammad Nafis Al-Banjari

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Salah satu permata Kalimantan pada jaman dulu adalah Syekh Muhammad Nafis Al-Banjari lahir sekitar tahun 1150 H (1735M) di Martapura Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan, beliau adalah keturunan Sultan Kerajaan Banjar dan nasabnya bersambung sampai ke Pangeran Suriansyah atau Pangeran Samudera ,sultan pertama kerajaan banjar yang memeluk agama islam dan terus bersambung sampai ke Raja pertama kerajaan Daha Kalimantan yaitu Pangeran suryanata atau Raden putera suami dari Puteri Junjung Buih,nasab beliau adalah Syekh Muhammad Nafis bin Idris bin Husein bin Ratu Kusuma Yoeda bin pangeran Kesuma Negara bin Pangeran Dipati bin sultan Tahlillah bin sultan Saidullah bin Sultan Inayatullah bin Sultan Musta'in Billah bin Sultan Hidayatullah bin Sultan Rahmatullah bin Sultan Suriansyah.
Sejak muda beliau sangat cinta akan ilmu, sehari hari digunakan beliau untuk menuntut ilmu agama baik itu ilmu tauhid, fiqih, tasawuf maupun ilmu ilmu lainnya, sehingga kegemaran beliau ini membawa beliau melanglang buana mencari ilmu sampai ke Mekkah, diperkirakan jaman Syekh Muhammad nafis ini bertepatan dengan jamannya Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari,dan sebagian guru guru Syekh Muhammad Nafis juga guru guru dari Syekh Muhammad Arsyad,adapun sebagian guru guru beliau adalah :
1.Syekh Abdullah Hijazi As-Syarkawi
2.Syekh Siddiq bin Umar Khan
3.Syekh Muhammad bin Abdul Karim As-seman Al-Madani
4.Syekh Abdurrahman bin Abdul Aziz Al-Banjari
5.Syekh Muhammad Al-Jawhari
Setelah berada ditanah air dengan berbekal ilmu yang diperoleh beliau dari Tanah Suci Mekkah beliau berdakwah kebeberapa daerah di nusantara ini,untuk mangajak masyarakat mengESAkan Allah, karena keluasan  dan ketinggian ilmu beliau serta kegigihannya dalam berdakwah oleh masyarakat Sumatera beliau diberi gelar MAULANA AL-ALLAMAH AL-FAHHAMAH AL-MURSYID ILAA THARIQ AL-SALAMAH AS-SYEKH  MUHAMMAD NAFIS  IBN IDRIS IBN HUEIN AL-BANJARI 
 (Tuan Guru yang sangat alim yang menunjukkan kejalan keselamatan Syekh Muhammad Nafis bin Idris bin Husein Al-Banjari)
Berbeda dengan syekh Muhammad Arsyad yang sepulang dari Makkah terus mengembangkan ilmu yang diperolehnya kepada masyarakat Desa Dalam Pagar dan banyak mempunyai kesempatan menulis sejumlah kitab, Datu Nafis atau Syekh Muhammad Nafis ini berkelana dari suatu daerah kedaerah lainnya sehingga beliau hanya sempat mengarang satu buah kitab yaitu Kitab Ad-Durrun Nafis (Permata Yang Indah) kitab Ad durrun Nafis tersebut pada ,mulanya dikarang beliau karena permintaan dari teman temannya namun akhirnya banyak diminati dan tersebar keseluruh dunia dan membuat nama beliau menjadi harum,kitab Ad-Durun Nafis tersebut tidak saja dicetak atau diterbitkan didalam negeri,tetapi juga dicetak diluar negeri seperti ditemukan menurut urutan tahun adalah:
1.Terbitan thn 1313 H oleh Mathba'ah Al-Karimul Islamiah di Mekkah
2.Terbitan thn 1323 H oleh Mathba'ah Al-Miriah di Mekkah yang terbuat sebagai hamisy (tepi) Kitab Hidayatus Salikin Karya Syekh Abdus Shamad Al-Palembani
3.Terbitan thn1343 H oleh percetakan Musthafa Al-Babi Al-Halabi wa Awladihi
4.Terbitan thn 1347 H oleh Darut Thaba'ah Al-Mishriyah Mesir
5.Terbitan Kedai Sulaiman Mar'i,Bashrah Sreet Singapore tanpa tahun
6 Terbitan Maktabah Sulaiman Mar'i wa Syirkahu Surabaya indonesia tanpa tahun
7.Terbitan Maktabah As-Saqafah tanpa tahun
8.Terbitan Maktabah Haramain Singapore tanpa tahun
9.Terbitan Ahmad Sa'ad bin Nabhan Surabaya tanpa tahun
10.Terbitan Maktabah salim Nabhan Surabaya tanpa tahun
Kitab yang berbahasa melayu ini merupakan kitab kecil dan tipis tetapi isinya sangat padat yaitu berisi ajaran Tauhid yang tinggi yang menjelaskan tentang ke ESA an ALLAH dari segi ZAT,SIFAT ASMA dan AF'AL tujuannya untuk melepaskan segala macam penyakit hati, tetapi kitab ini tidak bisa dipelajari oleh sembarangan orang, kecuali orang yang sudah mantap fiqih, tauhid dan ma'rifatnya,untuk menulis kitab ini Datu Nafis disamping menggunakan bahan yang diperolehnya dari guru guru beliau juga menggunakan literatur sebagai pengambilan antara lain dapat disebutkan sebagai berikut:
1.Muhammad bin Sulaiman Al-Jazuli Syarah Dalailul Khairat
2.Abdullah bin Hijazi As-Syarqawi Al-Mishri Syarah Wirdu Syahrin
3.Abdul Wahab Asy-Sya'rani Al-Jawahir wad Durar
4.Muhibbudin ibnu Arabi Futuhal Makiyyah Fushushul Hikam
5.Abdul ghani An-Nabulusi Syarah Jawahirun Nushushu fi Halli Kalimatil fushush
6.Ibnu ' Athaillah al-Iskandari Al-Hikam
7.Ibnu Raslan Syarah Hikam
8.Ibnu 'Abbad Syarah Hikam
9.Abdul Karim Al-Jili' Insanul kamil
10.Siddiq Ibnu 'Umar Syarah Qashidah 'ainiyyah
11.Sayyid Musthfa Ibnu Qamaruddin Al-Bakri Wirdi Syahrin
12.Syekh Muhammad bin Abdul karim As-samani Al-manhah Al-Muhammadiyah,Iqhatsatul Lahfan,'Anwanul jaluwwah fii Sya'nil Khalwah
13.Abu Hamid Al-Ghazali Ihya 'Ulumid Din ,Minhajul Abidin
14.abdullah bin Ibarahim Mirghani Mukhlish Mukhtasar Tuhfah al Mursalah
15.Abdul karim Al-Qusyairi Risalah Qusayriah
Dalam kitab tersebut beliau menyatakan bahwa beliau pengikut Mazhab Syafi'i dalam Fiqih,Imam Asy'ari dalam hal Tauhid ,Imam Junaidi dalam Tasawuf, Qadiriyah Tarekatnya, syattariyah pakaiannya, naqsabandiyah amalannya, Khalwatiyah makanannya dan Sammaniyah minumannya.
Seorang  yang kasyaf didaerah Amuntai yaitu Drs .Tabrani mengatakan bahwa kitab Ad-Durrun Nafisberisi bagian ilmu dari para wali , barang siapa mempelajarinya maka ia akan dicatat oleh para wali tersebut sebagai bagian dari mereka, ini merupakan salah satu karamah dari Datu syekh Muhammad nafis Al-Banjari, selain itu kubur beliau pernah berpindah dengan sendirinya empat kali dari Kotabaru, Pelaihari lalu Martapura dan terakhir diKelua  dan inilah yang sering di ziarahi orang sampai sekarang.... tepatnya di Mahar Kuning Desa Binturu Kecamatan Kelua Kabupaten Tabalong Tanjung, beliau wafat sekitar tahun 1200 H atau 1780 M...
Kalau ada kekurangan penulis mohon maaf sebesar besarnya kepada saudaraku semua ....akhirul kalam assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Sumber : - Datu Datu Terkenal Kalimantan Selatan dan Halaman Kisah Para Datu dan Ulama Kalimantan

0 komentar:

Posting Komentar